Aplikasi berjalan diatas OS (sistem operasi), sehingga kita harus install dulu OS-nya, baru kemudian memilih aplikasi yg bisa berjalan diatasnya. Hal ini sudah dimaklumi oleh semua orang yg mengenal komputer.
Namun belum banyak yg mengenal bahwa aplikasi bisa berjalan di depan (visible oleh user) yg disebut dg foreground, atau bisa jg berjalan di belakang (invisible oleh user) yg disebut dg background.
Virus adalah salah satu aplikasi yg berjalan di background, tidak terlihat, sehingga dg mudah virus bisa menulari file2 lainnya. Namun bukan hanya virus yg berjalan di background, driver perangkat (hardware) pun juga bisa bekerja di backround, sama seperti shared DLL (Dynamic Link Library) yg digunakan oleh aplikasi2.
Dalam platform OS Microsoft Windows, akan ada banyak sekali aplikasi yg berjalan secara background, baik aplikasi bawaan dari Windows-nya sendiri, maupun aplikasi 3rd party yg memang diinstall oleh user.
Untuk melihat aplikasi apa saja yg sedang berjalan di Windows, anda bisa mengeceknya dg menggunakan Task Manager (klik kanan di taskbar dan pilih Task Manager, atau bisa jg dg menggunakan tombol Ctrl Alt Del) pada tab Applications dan Processes.
Jika dirasa Windows anda sangat lambat, ada baiknya anda mengecek utilitas resource (CPU/processor dan memory) dg menggunakan Task Manager (tab Performance). Jika ke-2 resource ini tidak terlihat bekerja penuh, maka kemungkinan terbesar memang pada aplikasinya yg tidak di-desain optimal sehingga respond-nya lambat. Tapi jika utilitas CPU/processor dan/atau memory terlihat tinggi, anda bisa me-remove aplikasi2 yg sedang berjalan di Task Manager dan menyisakan yg benar2 anda butuhkan.
Untuk menjaga agar Windows anda berjalan optimal (sama cepat dan responsifnya [bahkan terkadang bisa lebih cepat] dibanding platform OS lain spt Linux), anda bisa melakukan install ulang Windows anda, dan menjaga jumlah aplikasi yg berjalan di background (krn ini akan sangat memberatkan resource).
Beberapa tips untuk menjaga jumlah aplikasi background :
- saat install driver hardware, biarkan Windows yg menginstall apa yg diperlukannya, jgn gunakan aplikasi Setup/Install dari vendor hardware [kecuali jika Windows tidak bisa menemukan driver yg dibutuhkannya]
- saat install aplikasi, install yg benar2 anda butuhkan untuk pekerjaan sehari2, dan jangan install aplikasi yg bersifat monitoring (yg ditujukan untuk memudahkan anda bekerja, namun aplikasi monitoring ini sebenarnya sangat memberatkan system)
- sebisa mungkin gunakan aplikasi versi mobile, yg bisa digunakan tanpa mebutuhkan instalasi
- selalu catat daftar aplikasi yg berjalan sesuai isi Task Manager agar anda mengetahui aplikasi background apa saja yg ditambahkan saat anda melakukan install suatu aplikasi
Microsoft Windows pun bisa sangat stabil, cepat, dan responsif, asalkan anda mengetahui apa yg anda butuhkan dan apa yg anda gunakan.