Instalasi FreeBSD 8 cukup sederhana, dan akan dijelaskan dalam 17 tahap :
- download file ISO FreeBSD8-disc1 yang sesuai dengan prosesor server anda (amd64, i386, ia64, pc98, powerpc, sparc64) di http://www.freebsd.org/where.html dan burn file ISO tersebut ke CD
- masukkan bootable CD FreeBSD8-disc1 ke CDROM dan nyalakan komputer. Pastikan komputer boot up dari CDROM dengan men-set ROMBIOS. Bootstrap loader (aplikasi installer) akan mendeteksi peripheral yang ada. Selanjutnya, jika tidak ada kendala dengan mandatory peripheral, bootstrap loader akan menampilkan menu utama, disini kita memilih 1 (atau langsung Enter)
- pada dialog yg muncul, pilih 102 (Indonesia) untuk “Country Selection” dan kemudian pilih USA ISO untuk “System Console Keymap”
- setelah semua peripheral terdeteksi, bootstrap loader akan menyerahkan instalasi FreeBSD pada aplikasi sysInstall. Pada “sysinstall Main Menu” ini pilih ‘Custom : Begin a custom installation’
- pada menu “Choose Custom Installation Options”, pilih ‘Partition : Allocate disk space for FreeBSD’ untuk mempersiapkan bagian hard disk yang akan digunakan untuk instalasi FreeBSD
Jika komputer memiliki lebih dari 1 HardDisk, sysInstall akan menanyakan pada HardDisk mana akan di-install FreeBSD
Selanjutnya akan muncul window berwarna hitam dengan tulisan putih. Window ini adalah utility “FDISK Partition Editor”. Dengan menggunakan utility ini, disarankan untuk membuat 1 potongan (slice) saja dengan memilih ‘A = Use Entire Disk’ karena hanya FreeBSD yg akan diinstall
Jika sudah selesai, pilih ‘Q’ (Finish) untuk keluar dari utility “FDISK Partition Editor” dan kembali ke window “Choose Custom Installation Options” - sebelum kembali ke window “Choose Custom Installation Options”, sysInstall akan menanyakan apakah akan meng-install Boot Manager. Disini pilih ‘no boot manager’ karena hanya FreeBSD yg akan diinstall
- selanjutnya pada window “Choose Custom Installation Options” pilih ‘Partition’ untuk mempartisi HardDisk menggunakan utility “FreeBSD Disklabel Editor”, dan ketik ‘C’ untuk membuat (create) partisi secara berurutan :
/ : dgn ukuran 8GB
swap : dgn ukuran 8GB
/usr : dgn ukuran 8GBselanjutnya folder yg dibuat harus disesuaikan dengan peruntukan server :
proxy server : /webcache : dgn ukuran sebesar mungkin
web server : /data/web : dgn ukuran sebesar mungkin
database server : /data/mysql : dgn ukuran sebesar mungkin
mail server : /var/mail : dgn ukuran sebesar mungkindan terakhir jangan lupa membuat folder untuk backup dan menyimpan log
/data/log : dengan ukuran 8GB
/backup : gunakan sisa space Hard Disk yg ada (minimal 2GB)perlu diingat bahwa partisi yg pertama kali dibuat haruslah partisi yg paling sering diakses karena partisi yg dibuat pertama kali akan berada pada lokasi silinder terjauh dari pusat cakram disk yg memiliki kecepatan akses paling tinggi.
- selanjutnya pada window “Choose Custom Installation Options” pilih ‘Distribution’ dan pilih nomor 4: Developer untuk meng-install FreeBSD secara komplit tapi tanpa GUI (Graphical User Interface). Pilihan Developer dibutuhkan jika kita perlu melakukan rekonfigurasi kernel agar men-support beberapa modul tambahan seperti Bandwidth Management ALTQ. Jika tidak akan melakukan rekonfigurasi kernel, sebaiknya cukup memilih nomor 8: User, karena semakin kecil dan simple kernel yg digunakan, maka performansi system juga semakin baik (stabil dan responsif)
- selanjutnya pada window “Choose Custom Installation Options” pilih ‘Media’ dan pilih ‘CD/DVD’ untuk menginstall dari CDROM
- terakhir pada window “Choose Custom Installation Options” pilih ‘Commit’ untuk memulai proses instalasi FreeBSD dan tunggu sampai proses selesai
- setelah instalasi selesai dilakukan, sysInstall akan menanyakan ‘Change any last options ?’. Pilih ‘No’
- selanjutnya pada “sysInstall Main Menu” pilih ‘Configure’ untuk melakukan beberapa setting sederhana
- pada window “FreeBSD Configuration Menu” pertama-tama pilih ‘Root Password’ dan masukkan password root sebanyak 2x
- kemudian pilih ‘User Management’ untuk membuat user biasa (non superuser)
- dilanjutkan dengan melakukan setting Time Zone, pilih Asia – Indonesia – Java & Sumatra – WIT (Yes)
- selanjutnya pilih ‘Networking’ dan pilih ‘Interfaces’ untuk melihat Ethernet card yg terdeteksi oleh bootstrap loader. Catat kode Ethernet Card (fxp0, rl0, bge0)
- restart computer dengan mengetik “reboot” dan menekan tombol Enter
Selanjutnya anda tinggal melakukan setting untuk server 🙂