Sebagai dosen yang cukup tua (bukan senior :), karena saya pribadi kurang percaya diri untuk dianggap mampu berbagi ilmu dengan orang lain), banyak mahasiswa yang bertanya seperti apa dunia kerja itu dan bagaimana mempersiapkan diri untuk bisa masuk ke dunia kerja.
Pertanyaan ini biasanya diajukan dalam suasana diskusi informal yang berlangsung di kantin atau perpustakaan. Dan setelah belasan kali diskusi dan juga dari hasil mengamati orang lain baik mahasiswa, mantan mahasiswa, kolega, dll, saya akhirnya sudah punya penjelasan yang standar š
Kalau membaca buku psikologi (saya jarang baca buku psikologi, krn sebenarnya saya nda suka ilmu yg “meraba2”), setiap orang dipengaruhi oleh aptitude dan attitude, dimana aptitude adalah kompetensi. Menurut saya setiap orang punya 3 komponen untuk bisa sukses, yaitu :
- Kompetensi, yaitu skill yang kita asah melalui training dan pengembangan wawasan, baik melalui lembaga formal maupun informal
- Hobby, yaitu kesukaan kita terhadap suatu aktivitas, yang merupakan dorongan hati dari masing2 individu
- Bakat, yaitu kemampuan (potensi) yang memang kita miliki sejak lahir tanpa harus melalui pengeambangan terlebih dahulu
Jika kita bisa menyelaraskan ke-3 hal diatas, maka apa yang akan kita lalui selama perjalanan menuju sukses, akan sangat amat menyenangkan. Karena saat kita masuk ke dunia kerja dan melakukan pekerjaan sesuai hobby, itu akan membuat kita menyukai pekerjaan kita (like what you do, and do what you like). Bahkan akan lebih luar biasa lagi jika job desc kita tersebut memang sesuai dengan bakat kita, sehingga dari tidak hanya menyukai pekerjaan tapi juga bisa mengakselerasi pekerjaan kita (like what you do, and do it best).
Seringkali saya melihat anak yang sebenarnya memiliki bakat di art, tapi terpaksa harus menjadi dokter karena dia pribadi tidak hobby di art, dan bahkan karena tuntutan job market akhirnya pindah untuk mengasah kompetensi menjadi dokter.
Ini hanya sekedar refleksi diri, agar kita sebagai orang tua bisa mencari bakat anak2 kita, melakukan eksplorasi terhadap hobby anak2 kita, dan kemudian mengasah kompetensinya yang sesuai dengan bakat dan/atau hobby mereka.
cheers!