Kalau ada yg pernah mendengar atau membaca ataupun menonton filmnya (sekilas di akhir kehidupannya sempat ditayangkan di film serial Mahaputra) Dewi Mira atau Mirabay… seorang putri kerajaan Chitor diabad 15, seorang mistikus dan penyembah sejati…pernah ditolak kedatangannya oleh seorang Guru spiritual bernama Jiva Gosain dg alasan “tradisi” , saat mau masuk padepokan Jiva .. murid2 Jiva mengatakan “Maaf, guru kami tidak pernah bertemu dg perempuan” memang pembatasan seperti itu sering dilakukan seorang Guru karena berguna meminimakan risiko ketersesatan dan godaan… bagi seorang pemula seperti kita, disiplin diri memang sangat penting. Tidak ada yg salah dg disiplin diri dan pembatasan pergaulan. Yang salah adalah Jiva Gosain tidak mencari tahu tentang latar belakang tamunya. “Terkesan” Jiva Gosain meremehkan Mira .. karena di era itu hampir mustahil Jiva tidak pernah mendengar tentang Mira dan latar belakang Mira sang penyembah Sejati.. yg mendedikasikan hidupnya sebagai pencinta dan penyembah Krishna.. seorang putri yg meninggalkan istana untuk mengembara sebagai nomad spiritual, sebagai pertapa, sanyasi atau apapun juga sebutannya.. kesalahan Jiva Gosain adalah menganggap Mira sebagai “perempuan” saja, melihat raganya saja, tidak melihat Jiwa mira… Jiva Gosain sebagai guru spiritual dg banyak pengikut telah menjadi korban EGO STATUS … memang adakalanya seorang penembah, rohaniwan, atau pemandu seperti Jiva pun terbebani oleh ego status “Aku seorang guru, seorang yg terpandang, aku memiliki sekian banyak murid, apa kata orang bila aku bertemu dg guru lain? Mereka bisa berpikir bahwa aku masih ‘mencari’ , masih mengejar sesuatu, masih belajar. Mereka bisa beranggapan bahwa aku belum menemukan, aku belum ‘tercerahkan’ . Tidak, aku tidak perlu bertemu dg mereka.
Inilah Ego status, dan ego semacam ini memang sulit ditaklukkan karena menyangkut identitas palsu. Ego terkini..
Ego lama kita sdh ditaklukkan oleh meditasi dan berbagai macam pelatihan rohani dan pendidikan serta yg lainnya..
Sekarang bila kita tidak hati-hati muncul ego versi baru “Aku seorang meditator, aku spiritualis” apalagi jika sudah ada beberapa orang yg menyebut kita ‘Guru’  semakin kuatlah ego palsu itu..
Kembali ke cerita Mira, Mira menulis surat kepada Jiva Gosain : “Setahu saya, hanya ada seorang lelaki di alam semesta ini, yaitu Krishna sng Lelaki Agung, Parama Purusha, tiada lelaki lain kecuali dia.. bukankah kita, para penembah dan pencintanya ini adalah sama-sama perempuan semuanya?”
Jiva Gosain tercerahkan… jangan melihat Mira dg kacamata Jender.. Jender adalah urusan raga, fisik, jasmani. Urusan Mira adalah urusan jiwa, Rohani.
Akhirnya Jiva Gosain tercerahkan .. terjadilah pertemuan indah sesama penembah : Jiva Gosain dan Dewi Mira.
Belajar dati pengalaman tersebut, marilah kita melakukan introspeksi diri “Apakah saya telah menjadi korban ego status serupa?”
Semoga tidak… it is always wise to prevent ..