• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Monthly Archives: Mei 2016

Tentang Varanasi

12 Kamis Mei 2016

Posted by bogi in Dharma

≈ Tinggalkan komentar

Pesan dari guru tantra:

Varanasi sebenarnya bukanlah nama sebuah kota, dia adalah bindu/titik antara dua chakra.
Orang India mempercayai kalao meninggal di kota Varanasi pasti masuk sorga, tapi dalam pembelajaran yoga, hal itu adalah visualisasi titik ideasi yoga dalam tubuh kita.

Trailokye yàni bhùtàn’i sarvàni dehatah.” Apapun yang ada di dunia ini ada dalam tubuhmu. Kita adalah ekspresi mikrokosmik dari alam semesta. Itulah sebabnya dikatakan “kenalilah dirimu, carilah pengetahuan diri atau àtmajñana. Masuklah jauh ke titik ideasional yang mengorbit seperti satelit dari titik pusat diri mulàdhàra Agung. Dari titik inilah pengetahuan bathin dan rahasia diri akan terungkap.
Vàràn’asii terletak antara àjina dan sahasràra, cerah dan bercahaya.
Kalau kita mampu memenggerakkan energy dari mulàdhàra ke Vàràn’asii maka jiva akan menjadi jernih sebening kristal, seperti bentuk Vàràn’asii itu sendiri.
Vàràn’asii berasal dari kata “var” berarati melarang dan “anas” berarti kelahiran. Mereka yang sdh mampu meditasi sampai Vàràn’asii dan meninggal pada posisi itu, maka dia tdk akan lahir kembali….
Orang dapat mempelajari rahasia titik ini melalui praktek “vishesha yoga”. Selama meditasi pikiran masuk ke kedalaman tertentu sehingga tidak lagi perlu mendapatkan tubuh baru.
Untuk membawa pikiran ke Vàràn’asii kita harus menghaluskan pikiran dg belajar kàpàlika sadhana.
Semoga kita bisa tekun melakoni sadhana ini dg baik.
….. pranam..!!!

The Power of Giving

02 Senin Mei 2016

Posted by bogi in Dharma

≈ Tinggalkan komentar

THE POWER OF GIVING

Disebuah desa yang subur, hiduplah 2 lelaki bersaudara.

Sang kakak telah berkeluarga dengan 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang.

Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata.

Disuatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir. “pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku lah yang mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya.

“Maka dimalam yang sunyi itu diam2 dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya dilumbung padi milik kakaknya”.

Ditempat yg lain, sang kakak juga berfikir, “pembagian ini adil jika adikku mendapat bagian yang lebih bnyak, karena ia hidup sendiri, jika terjadi apa2 dengannya tak ada yang mengurus, sedangkan aku ada anak dan istri yg kelak merawatku.”

Maka sang kakakpun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dengan diam2 ke lumbung milik sang adik.

Kejadian ini terjadi bertahun-tahun.

Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen?

Hingga disuatu malam yang lengang setelah panen, mereka berdua bertemu ditengah jalan.

Masing2 mereka menggotong satu karung padi.

Tanda tanya dalam benak mereka terjawab sudah, seketika itu juga mereka saling memeluk erat, mereka sungguh terharu ber urai air mata menyadari betapa mereka saling menyayangi.

Beginilah seharusnya kita bersaudara.

Jangan biarkan Harta menjadi pemicu permusuhan, melainkan menjadi perekat yg teramat kuat diantara saudara.

Kita akan hidup bahagia jika kita banyak memberikan bantuan, cinta kasih kepada sesama

Kita tidak akan pernah  kekurangan jika kita suka menolong dan meringankan beban kehidupan orang lain.

Kita tidak akan mendapat kesusahan jika kita selalu berusaha membahagiakan dan menolong orang lain.

“Sekecil apapun kebaikan itu adalah Yadnya/Sedekah”

Semoga bermanfaat.

Antara Debat dan Pencerahan

02 Senin Mei 2016

Posted by bogi in Dharma

≈ Tinggalkan komentar

Beberapa masukan dapat disampaikan:
1. Sebuah debat, memang adalah untuk mencari menang-kalah, dan karena itu tidak cocok dengan konsep untuk membangun kerohanian. Karena itu persis dg yg disampaikan p PW dan Bli LAW, acara2 spt ini jangan dihadiri atau dikomentari di sosmed. Tidak akan ada gunanya.

2. Fondasi dari debat seperti ini biasanya adalah dengan pendekatan logika dg argumentasi linear, cerita historis sejarah, dan mencari inkonsistensi.

3. Mereka yg mencoba berdebat tentang spiritual dengan metode pendekatan ilmiah dan logika science (pembuktian material), sudah pasti akan menuju kpd kebingungan dan kegelapan. Spiritual dan Science adalah dua hal yg berbeda. Logika ilmiah adalah alat yg cocok untuk memahami dunia materi, dunia benda-benda, science of the outer world. Sedangkan spiritual adalah tentang science of the inner, tentang cara untuk memahami sang diri dan keberadaan.  Jelaslah tidak akan pernah ketemu.

4. Terkait sejarah: pendekatan hindu adalah bagaimana dari kejadian sejarah kita dapat memberi makna spiritual, mencari lesson learnt untuk perkembangan jiwa dan pengajaran. Kejadian exact dari sejarah itu bahkan tidaklah terlalu penting. Karenanya biasanya sebuah kejadian historical yg penting, kemudian di gubah menjadi kisah legenda, kisah simbolik, yg dapat diceritakan turun-temurun, untuk dipetik hikmahnya.
Jadi tidak terbalik: sebuah dongeng/mitos dipaksa untuk diterima sebagai sebuah kisah nyata yg benar2 terjadi. Bahkan kalau tidak bisa menerima, dikatakan iman nya lemah!

5. Perhatikan pula, bagaimana kerendahan hati para maha Rsi, dimana hampir semua buku2 suci, jarang di klaim penulisnya, lebih banyak yg anonim. Kalaupun ada menyebut nama, sulit diperoleh cerita dari kehidupan pribadinya, karena menurut para suci hal itu tidaklah penting, bahkan mengganggu.

6. Debat dilakukan dengan alat utama logika PIKIRAN, sementara Hindu menganggap pikiran justru sebagai sumber segala masalah rohani. Karena itulah maka seluruh olah rohani hindu adalah tentang bagaimana melampaui pikiran ini. Bagaimana dari pikiran untuk turun kedalam hati, ke dalam jiwa. Lalu bagaimana kita mau mengandalkan alat bernama pikiran itu untuk menjadi hakim kebenaran?

7. Inkonsistensi: ini satu yang paling menjadi modal dalam debat. Tetapi karena jalan rohani adalah tentang rohani, tentang hati dan jiwa, maka setiap jawaban sebuah kegundahan, dilakukan untuk ment-trigger bagaimana pikiran menjadi ter-diam, menjadikannya tenang, yang pada akhirnya adalah untuk mematikan dan melampaui si pikiran itu. Jawaban pertanyaan rohani yg sama dari siswa sekolah dasar, tentu saja akan sama sekali berbeda kepada siswa universitas, ataupun kepada seorang yogi. Karenanya, jawaban sebuah pertanyaan query spiritual seringkali tidaklah dapat dilihat begitu saja, tetapi dilihat dalam context perkembangan rohani SI PENANYA, perkembangan rohani sang bhakta itu. Pertanyaan dan jawabannya sendiri tidaklah RELEVAN. Dengan demikian hindu adalah sebuah agama yang cukup besar, untuk juga menampung INKONSISTENSI. Dalam arti, kebenaran yg lebih tinggi, akan melingkupi kebenaran yg lebih rendah tadi.

Nggih demikian dulu, kok jadi panjang niki jawabannya. Kirang langkung nunas ampure.

Rahajeng Semeng, Dumogi rahayu lan shanti

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini