Sarasamuscaya.*Trikaya Parisuda (Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan)*
73.

Sepuluh banyaknya hawa nafsu yang harus dikendalikan, tiga bagian dari pikiran, empat bagian dari perkataan, dan tiga bagian dari perbuatan.

74.

*Keinginan untuk memiliki hak milik orang, kebencian pada mahluk hidup, dan ketidak percayaan pada hukum sebab akibat, inilah produk pikiran yang harus dikendalikan.*

75.

Berkata jahat, berkata kasar, memfitnah, dan berbohong, inilah empat jenis perkataan yang harus dikendalikan.

76.

*_Mencuri, berzinah, dan membunuh_* inilah perbuatan yang jangan pernah dilakukan.

77.

Yang membuat orang dikenal adalah hasil perbuatannya, perkataannya, dan pikirannya. Melalui ketiganya ini orang mengetahui kepribadian diri. Maka dari itu biasakanlah untuk berpikiran baik, berkata benar, dan berbuat bajik.

78.

Walau sangatlah sukar mengamalkan kebaikan dan kebajikan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, janganlah semua itu membut kita berhenti untuk melaksanakannya.

79.

Kesimpulannya, *pikiranlah yang sangat menentukan perkataan dan perbuatan.*

80.

Pikiran adalah sumber dari segala macam nafsu, ialah yang meggerakkan dan mengarahkan perbutan menuju kebajikan atau pun kejahatan. Maka dari itu usahakanlah terlebih dahulu untuk mengendalikan pikiran.

81.

Pikiran itu sangatlah labil dan berubah-ubah, apabila seseorang dapat mengendalikan pikirannya, niscaya ia akan memperoleh surga di dunia dan surga di akherat.

82.

Mata dapat melihat sesuatu dikarenakan oleh pikiran. Mata tidak akan melihat apapun dengan jelas jika pikiran kosong dan tidak fokus. Pikiran itulah sesungguhnya yang menerima kesan dari panca indra.

83.

Bagian-bagian tubuh lawan jenis bisa menimbulkan rasa hormat ataupun nafsu birahi, masing-masing persepsi yang berbeda muncul dari pikiran yan berbeda pula. Maka celakalah mereka yang memandang lawan jenisnya secara sesat dan penuh birahi.

*Trikaya Parisuda*

Persepsi yg terbentuk oleh pikiran.

84.

Air liur yang diludahkan, ataupun air liur yang dihisap saat berciuman adalah cairan yang sama. Orang jijik melihat ludah dan sangat bernafsu untuk menghisapnya saat birahi.

85.

Seorang anak dan seorang ayah beda persepsinya jika melihat payudara si ibu. Demikianlah sesungguhnya benda yang sama terlihat berbeda akibat pikiran.

86.

Bedalah tanggapan orang selibat, pria hidung belang, dan seekor srigala dalam memandang wanita. Mayat menurut si selibat, seksi dan mengairahkan menurut pria hidung belang, makanan lezat menurut srigala. Akibat kebingungan pikiran muncullah beragam persepsi.