• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Monthly Archives: Januari 2017

Mari bicara menggunakan data

31 Selasa Jan 2017

Posted by bogi in sosialita, Teknologi

≈ 1 Komentar

Tag

bicara data, big data, data analyst, data engineer, data scientist, gunakan data

Beberapa minggu terakhir ini sering dapat jargon spt “mari bicara data” atau “data tak pernah berbohong”.

Memang benar bahwa bicara menggunakan data akan lebih baik dibandingkan dengan bicara tanpa data. Dan memang benar juga bahwa data tak pernah berbohong.

Namun sepertinya kita lupa bahwa kita juga bisa mempresentasikan data untuk memberikan kesimpulan yg salah. Ambil contoh data lengkap penjualan mobil dan sepeda motor pada 4 periode, tahun 2000, 2005, 2010, dan 2015 berikut:

Tahun 2000 2005 2010 2015
Mobil 100 300 200 1000
Motor 2000 2500 4000 1500

Jika tabel di atas dicuplik dan dipresentasikan dalam 2 tabel berikut:

Tabel 1:

Tahun 2005 2010
Mobil 300 200
Motor 2500 4000

Tabel 2:

Tahun 2000 2015
Mobil 100 1000
Motor 2000 1500

Maka tabel 1 akan memperlihatkan keunggulan team sales sepeda motor karena bisa meningkatkan penjualan sepeda motor sampai 60%, dan secara implisit juga menunjukkan keburukan team sales mobil yg tingkat salesnya menurun 33%.

Sementara jika menggunakan tabel 2 akan memperlihatkan keunggulan team sales mobil karena bisa meningkatkan penjualan sampai 1000%, dan juga kali ini secara implisit menunjukkan keburukan team sales sepeda motor yg tingkat salesnya menurun 25%.

Bagaimana mungkin dari 1 tabel yg sama bisa didapat 2 kesimpulan yg bertolak belakang?

Jadi sebelum mengambil kesimpulan dari suatu data, tolong jangan lupa untuk melihat data keseluruhannya. Dan ini adalah peran data analyst lah yg bertanggung jawab untuk melakukan presentasi dari suatu data, dan itu berarti data analyst lah yg dapat menentukan apakah pimpinan dapat mengambil keputusan yg tepat atau tidak.

Apa beda data analyst, data engineer, dan data scientist?

berikutnya ya kita bahas ini  🙂

Leadership: Kenali orang lain sebelum mendorongnya

30 Senin Jan 2017

Posted by bogi in Dharma, sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

asta brata, kenali diri, kenali orang lain, leadership, panca sthiti

Minggu, 29 Januari 2017.

Diminta untuk mengisi acara untuk berbagi pengalaman tentang kepemimpinan. Sebenarnya nda banyak yg bisa dibagi karena saya sendiri juga masih terus belajar untuk berbicara di depan umum. Banyak orang tidak memiliki masalah dalam berbicara di depan umum karena punya pengalaman yg luas. Namun hal ini tidak berlaku jika topik bahasannya sudah fokus, spt kali ini tentang gaya kepemimpinan atau leadership style. Kenapa tidak berlaku? karena pengalaman tidak banyak membantu disini, namun pengetahuan yg mendalam yg diperlukan.

Teknik berkomunikasi sebagai modal dasar dari kepemimpinan juga masih tetap saya pelajari dan dilatih, terutama saat mengajar di kelas. Hal ini memang cukup sulit bagi saya yg cenderung introvert. Menyusun kalimat yg mudah dimengerti tapi tidak mengurangi makna adalah bagian terpenting. Sebisa mungkin hindarilah analogi, karena sebenarnya itu justru membuat bingung untuk bahasan yg fokus.

Okay, kembali ke masalah kepemimpinan. Indonesia mengenal banyak gaya kepemimpinan, namun yg dijelaskan adalah sosok idealnya. Sementara menurut saya pribadi, tidak ada gaya kepemimpinan yg paling baik atau yg paling buruk. Semua tergantung tempat, waktu, dan sikon (desa – kala – patra). Karena pengertian kepemimpinan itu adalah teknik untuk mendorong orang lain untuk melakukan apa yg ingin kita inginkan (persuasif). Sebagai contoh, jika menghadapi orang yg memiliki harga diri tinggi dan memang sudah pakar di bidangnya, maka kita sebagai pimpinan justru jangan mencoba mengaturnya secara detil, cukup setting target saja karena sisanya akan dikerjakan olehnya secara mandiri.

Saya sendiri, sesuai hobi-kompetensi-bakat saya, saya cenderung menggunakan gaya transformational dimana saya sebagai pemimpin lebih menyukai di belakang layar. Saya memang lebih suka melihat jika rekan kerja atau rekan kerja saya bisa maju ke depan untuk menceritakan ide2nya, agar ybs bisa dilihat oleh pimpinan yg lebih tinggi. Resikonya ya akan banyak yg berpikiran pada saya “kayaknya nih orang nda diperlukan deh, lha semua dikerjakan oleh anak buahnya”  🙂

 

File presentasi dapat dilihat disini.

Offloading trafik antara 802.11ah dan LTE, H.264 dan H.265 untuk IPTV

19 Kamis Jan 2017

Posted by bogi in Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

802.11ah, H.265, IPTV, LTE, offloading trafik

Hari ini dapat ilmu baru lagi dari hasil mengevaluasi skripsi mahasiswa. Offloading trafik adalah memindahkan trafik dari suatu saluran ke saluran lain. Dalam penelitiannya, Ady menjelaskan offloading trafik antara WiFi 802.11ah dengan LTE dengan menggunakan SNR dan throughput sebagai parameter untuk memutuskan saluran mana yg mau dipakai. Simulasi dilakukan dengan Network Simulator 3, yg (info dari Ady) sayangnya belum mensupport 802.11ah.

Penelitian kedua dilakukan oleh Fadjri yang mengukur performansi antara H.264 (AVC, Advanced Video Coding) dengan H.265 (HEVC, High Efficiency Video Coding) pada IPTV. Dari hasil pengukurannya, H.265 menunjukkan unjuk kerja yg lebih baik untuk digunakan pada IPTV melalui media Metro Ethernet 50 Mbps.

Terima kasih atas sharing ilmunya Ady dan Fadjri 🙂

BMI dengan Image Processing, Dual RREQ pada VANET, dan GTDM pada VDTN

18 Rabu Jan 2017

Posted by bogi in Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

AODV, BMI, GTDM, VANET, VDTN

Yang menyenangkan dari pekerjaan dosen adalah bisa menyerap ilmu2 baru. Belajarnya bisa mandiri (yg ini bikin capek), atau minta orang lain buat mempelajarinya lalu menceritakannya pada kita (yg ini yg saya demen  😀 )

Udah 2 hari ini ikut menguji skripsi mahasiswa, dan ternyata banyak teknologi baru yg menarik. Skripsi pertama atas nama Nasya, dia mengajukan metode pengukuran BMI (Body Mass Index) hanya dengan menggunakan foto orangnya. Menggunakan image processing, dari foto tersebut bisa dihitung (aproksimasi) berapa BMI-nya. Berarti nda perlu tau tinggi dan berat orangnya (sensitif nih ngomongin berat badan).

Skripsi kedua atas nama Khariz, dia mengajukan metode Dual RREQ (Route Request) untuk menghindari malicious node (black hole dan gray hole node) pada VANET (Vehicular Ad-hoc Network) yg menggunakan routing Ad-hoc On-Demand Distance Vector (AODV).

Skripsi ketiga atas nama Biben, dia mengajukan perubahan pada algoritma GTDM (Game Theory-based Decision Making) yg digunakan pada VDTN (Vehicular Delay Tolerant Network. Tujuan dari perubahan algoritma ini adalah untuk efisiensi konsumsi energi yg dibutuhkan oleh suatu node di dalam VDTN.

Lumayan jadi nambah ilmu 🙂

Persembahan tertinggi adalah persembahan pada Tuhan

16 Senin Jan 2017

Posted by bogi in Dharma

≈ Tinggalkan komentar

Tag

karna, khrisna, persembahan

Pada hari ke-17 perang besar Bharathayudha (Mahabharatha) mendekati usai, dengan kalahnya/robohnya Karna di medan perang. Para Pandawa bergembira merayakan kemenangan besar tersebut. Sebaliknya, Kaurawa merasa kehilangan harapan sama sekali, sebab Karna adalah kstria utama andalan mereka. Para Pandawa bersuka-cita atas kalahnya lawan berat mereka. Tetapi Krishna duduk terpisah dan tampak tenggelam dalam kesedihan. Arjuna datang mendekati¬nya dan bertanya , kenapa beliau merasa sedih pada hari yang seyogyanya mereka patut bersuka-cita dalam menyambut kemenangan.
Krishna memberitahu Arjuna bahwa Negara Bharatha telah kehilangan prajurit/ksatrianya yang sangat utama pada hari itu. Pahlawan yang telah membawa kejayaan dan nama baik Negara Bharatha, telah roboh menyedihkan. Aku merasa sedih karena Negara telah kehilangan seorang pahlawannya yang begitu besar. Mendengar kata-kata ini, Arjuna memandang Krishna dengan perasaan terkejut. Dia berkata, “Krishna, untuk memberi jaminan kemenangan pada Pandawa. Tuanku telah memilih peran sebagai sais/kusir. Oleh karena itu Pandawa memperoleh kemenangan. Bukannya bersuka-cita atas kemenangan ini, tetapi kenapa malah tuanku merasa sedih atas kekalahan musuh kita?” Krishna menjawab, “Karna adalah perwujudan dari pengorbanan. Pengorbanan adalah identik dengan Karna.
Di seluruh dunia engkau tidak bisa menemukan orang lain yang memiliki semangat pengorbanan seperti Karna. Dalam kegembiraan maupun duka cita, kemenangan atau kekalahan, dia selalu siap untuk berkorban. Apakah engkau memiliki semangat berkorban seperti itu? Tidak”. Lalu Krishna meminta Arjuna untuk mengikutinya.
Kegelapan merayap menyelimuti medan perang Kuruksetra, Arjuna terus mengikuti Krishna. Dengan suara manisnya Krishna berseru, “Karna,.. Karna!”. Karna bernafas tersengal-sengal, menjelang detik-detik terakhirnya. Mendengar ada orang yang memanggil namanya, Karna berteriak/Siapa memanggilku? Aku di sini”. Mengikuti arah datangnya suara tersebut, Krishna mendekati Karna. Sebelum mendekati Karna, Krishna menyamar mengambil wujud sebagai seorang Brahmin yang miskin.
Karna bertanya kepadanya orang asing itu, Tuan, anda siapa? Krishna sebagai seorang Brahmin menjawab, “Sudah sejak lama aku mendengar tentang ketenarannmu sebagai seorang yang murah hati. Engkau telah memperoleh kemashyuran sebagai dhana Karna (Karnadermawan besar/the great giver). Hal ini aku datang untuk meminta sesuatu darimu. Aku mengharap engkau dapat memberiku sedikit denra/pemberian”. Tentu, aku akan memberikan apa pun yang engkau inginkan dari diriku”, jawab Karna. “Aku akan melangsungkan pernikahan putraku. Aku perlu sedikit emas”, kata Krishna. O, ya., kasihan… pergilah dan temui istriku, dia akan memberimu emas sebanyak yang kau butuhkan”, kata Karna.
Brahmin tersebut tertawa, dia berkata, “Apakah demi sedikit emas, aku harus pergi menyusuri sepanjang jalan ke Hastinapura? Jika engkau berkata bahwa engkau tidak berniat untuk memberi apa yang aku minta, aku akan meninggalkanmu”. Karna membuka mulutnya, ia menunjukkan emas pada giginya dan berkata, “Aku akan memberikan ini untukmu; kamu bisa mengambilnya. Dengan nada seolah-olah jijik, Krishna berkata ,”Apa ini yang kau sarankan? Apa engkau mengharap aku untuk merusak gigimu dan mengambil emasnya? Bagaimana mungkin aku bisa melakukan tindakan yang begitu sadis? Aku ini seorang Brahmin.
KARNA MEMPERSEMBAHKAN HATINYA SENDIRI KEPADA KRISHNA
Segera Karna mengambil sebuah batu di dekatnya dan memukulkan pada giginya dan kemudian menyerahkannya kepada Brahmin tersebut. Krishna yang menyamar sebagai Brahmin ingin menguji lebih jauh: Apa engkau memberiku gigi-emas yang berlumuran darah sebagai pemberian/derma? Maaf, aku tidak bisa menerima ini, aku akan pergi sekarang”, katanya. Karna memohon, “Swami, tunggu sebentar”. Meskipun dalam keadaan sulit bergerak, Karna dengan susah payah mengeluarkan panahnya dan membidikkan ke angkasa. Segera hujan tercurah dari awan.
Setelah membersihkan gigi tersebut dengan air hujan, Karna menyerahkan dengan kedua tangannya. Krishna lalu memperlihatkan wujud aslinya. Karna terperangah; “Tuan, anda sesungguhnya siapa?. Krishna berkata, “Aku Krishna, aku sungguh kagum dengan semangatmu dalam berkorban. Dalam keadaan/kondisi apa pun, semangat berkorbanmu tidak pernah pudar/ mengendor. Mintalah kepadaku apa yang engkau inginkan!” Sembari memandang kemuliaan/keindahan wujud Krishna, Karna berkata dengan mencakupkan tangan, “Krishna!, Aapadh baandhava (Penolong bagi mereka yang menderita/sedih), Loka rakshaka (Pelindung Dunia)!
O. Tuhan, Engkau yang menggemgam alam semesta di telapak tangan-Mu, berkah apa lagi yang perlu aku dapatkan dari diri-Mu? Saat-saat terakhir hidupku, aku sangat beruntung menutup mata sambil memandang wujud-Mu yang Ilahi. Ini rahmat yang luar biasa bagiku. Berkah ini sudah cukup bagiku. Dapat melihat wujud Tuhan sebelum ajal (seseorang meninggal) adalah tujuan/harapan bagi umat manusia. Engkau telah datang padaku dan merahmati aku dengan penampakan wujud-Mu. Ini sudah cukup bagiku. Aku persembahkan-salam hormatku kepada-Mu”.
Arjuna mengamati seluruh kejadian ini. Krishna berpaling pada Arjuna dan berkata, “Apa kamu memiliki jenis pengorbanan semacam ini?” Arjuna menundukkan kepalanya, diam tanpa kata. Tuhan memuji keagungan sifat pengorbanan dalam diri seseorang. Dari semua jenis pengorbanan, yang paling mulia adalah pengorbanan untuk Tuhan (Of all kinds of sacrifice, the greatest is the sacrifice made for God). “Oh Tuhan! Hati yang telah engkau berikan kepadaku, aku persembhakan kepada-Mu. Apa lagi yang lain yang dapat aku persembahkan di kaki padma-Mu?. Aku bersujud di hadapan-Mu, Terimalah persembahanku”. Inilah doa yang diucapkan oleh Karna kepada Krishna.
Mudah-mudahan penggalan caritas di atas yang kami petik dari “Sathya Sai Speaks” dapat menggugah hati kita dan sekaligus memberi inspirasi. 

Om Shanti, shanti, shanti,Om.

Bagaimana cara mengadakan atau mengajukan suatu proyek IT atau aplikasi?

04 Rabu Jan 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

aanwijzing, assurance, BAST Berita Acara Serah Terima, BAUT Berita Acara Uji Terima, business requirement, fulfillment, IT Blueprint, proyek, software requirement specification, user acceptance test, user requirement

Sering mendengar pengerjaan suatu proyek IT atau aplikasi dg pembiayaan bulk atau nilai total dari proyek. Seperti misalnya, saat suatu perusahaan ingin memiliki website maka dicarilah teman yg biasa membuat website. Saat ditanya berapa biayanya, pembuatnya langsung bilang suatu nominal misalnya 5 juta rupiah. Saat ditanya kenapa biayanya segitu, jawabannya hanya “biasanya memang segitu”.

Hal ini akan menyulitkan pembuatnya jika ternyata ekspektasi pemilik perusahaan berbeda jauh dengan yg dibuatnya. Sebagai contoh, pemilik perusahaan membayangkan website itu spt amazon.com, ada transaksi jual beli didalamnya. Sementara pembuatnya hanya memberikan website 1 arah untuk pengumuman saja, spt normal default wordpress.com.

Untuk menghindari perbedaan persepsi tersebut, biasanya dibuat suatu kesepakatan tertulis yang menjelaskan tentang “barang” yang akan dibuat. Berikut adalah flowchart yg menjelaskan urutan pengadaan suatu proyek IT atau jasa aplikasi.

proses-kerja-pengadaan-proyek-barang-dan-jasa-it

Proses dibagi menjadi 2, yaitu proses pengadaan (fulfillment) dan proses pelayanan (assurance). Dalam proses fulfillment terdapat 2 buah dokumen, yaitu:

  1. Dokumen IT Blueprint (atau beberapa literatur menyebutnya dokumen SRS atau Software Requirement Specification) yang berisi kesepakatan mengenai barang/jasa yang akan dibuat, dan
  2. Dokumen serah terima pekerjaan yang melampirkan juga dokumen uji terima yang menandakan bahwa barang/jasa yang dibuat telah sesuai dengan dokumen IT Blueprint

Sementara itu, dalam proses assurance terdapat 3 buah dokumen, yaitu:

  1. Dokumen PIR (Post Implementation Review) yg berisi peninjauan kembali barang/jasa yg telah digunakan oleh user, untuk memastikan bahwa barang/jasa masih tetap sesuai dg kebutuhan user,
  2. Dokumen Laporan Kinerja yg berisi laporan berkala tentang kinerja barang/jasa yang digunakan
  3. Dokumen Analisa Layanan yg berisi hasil analisa atas dokumen laporan kinerja

Setelah ini kita akan membahas tentang format pengajuan proyek, yg sering disebut dg BoQ atau Bill of Quantity

Apa masalahnya jika suatu institusi tidak lengkap personil IT, IS, dan CS?

03 Selasa Jan 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ Tinggalkan komentar

Tag

computer science, information system, information technology, komposisi personil

Kebetulan saya sering berkunjung ke berbagai institusi, baik institusi bisnis, institusi industri dan institusi akademis. Setiap kali melakukan kunjungan, ada tiga tempat yg selalu saya kunjungi untuk studi banding:

  1. bagian layanan pelanggan
  2. bagian dukungan sistem aplikasi
  3. bagian perpustakaan

Khusus untuk kunjungan ke unit yg memberi dukungan sistem aplikasi, sering saya melihat personil yang ada di unit tersebut didominasi oleh salah satu komponen, baik IT, CS, atau IS. Kira2 apa masalahnya jika unit pendukung sistem aplikasi didominasi hanya oleh salah satu komponen tsb?

Jika didominasi oleh orang IT, maka bisa dilihat teknologi infrastruktur sangat menonjol, WiFi ada di semua tempat dengan koneksi dan kecepatan yg bagus, perangkat kerja menjadi state of the art. Namun ketika berbicara tentang layanan aplikasi, aplikasi yg tersedia diarahkan untuk teknologi infrastruktur, sementara aplikasi untuk pemrosesan informasi masih lemah.

Jika didominasi oleh orang CS, maka bisa dilihat layanan aplikasi sangat menonjol, semua aplikasi sudah mobile dan user friendly, aplikasi sangat sophisticated karena semua aspek ingin dibuatkan layanan aplikasinya. Namun ketika berbicara tentang integrasi antar aplikasi dan integrasi dengan infrastruktur, akan terasa jurang pemisahnya karena aplikasinya canggih dan smart tapi masih dalam silo2 atau pulau2 aplikasi yg tidak terpikirkan tentang integrasinya dan akhirnya integrasi dilakukan dgn sinkronisasi di level database.

Jika didominasi oleh orang IS, maka bisa dilihat layanan aplikasi dan teknologi infrastruktur dangat menonjol, termasuk integrasinya yg direncanakan dengan rapi. Namun karena tidak memiliki resource orang IT dan orang CS, akhirnya semua kegiatan dikerjakan oleh mitra (pihak luar) sehingga kebergantungan terhadap mitra menjadi sangat tinggi, dan informasi penting dan rahasia juga akhirnya dipasrahkan kepada mitra.

Menurut saya, pimpinan tertinggi dari unit dukungan sistem aplikasi sebaiknya berasal dari orang IS untuk menjamin perencanaan, pengembangan dan pengawasan yg optimal. Orang IT bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan atas teknologi infrastruktur sesuai perencanaan yg disepakati dan orang CS bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan atas sistem aplikasi sesuai perencanaan yg disepakati.

Setiap kompetensi ada porsinya, nda perlu merasa bisa segalanya

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...