Monthly Archives: Februari 2017

Mencari Daftar Program S3 di suatu Perguruan Tinggi Indonesia

25 Sabtu Feb 2017

Posted by in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

, , , ,

Pingin lanjut kuliah S3? Udah banyak sekali para profesional (bukan dosen) yang melanjutkan jenjang studinya sampai S3, sebagian karena dengan adanya gelar Dr. (doktor) di depan namanya dapat menambah “nilai jual” dirinya.

Jadi sekarang lagi nyari tempat buat kuliah S3?

Caranya cukup mudah, karena semenjak pemerintah menyediakan portal terpusat untuk database perguruan tinggi, semua bisa dicari di 1 tempat, yaitu: http://forlap.dikti.go.id.

Sekarang, mari mencari program S3 yang sesuai.

Biasanya kita tidak ingin memulai suatu ilmu dari nol, apalagi untuk S3 yang katanya harus menghasilkan sesuatu yg baru (novelty). Karenanya, akan lebih bijak jika program S3 yang ingin kita jalani masih sejalan dengan keilmuan saat S2 kita dulu. Misalnya kita mengambil bidang ilmu Manajemen saat S2, maka sebaiknya program S3 yg kita ambil juga di bidang Manajemen. Nda usah mikir nyari ilmunya, toh yg dikejar adalah gelarnya (sigh…)

Sebagai contoh, kita akan mencari program S3 di Universitas Padjajaran. Kita bisa membuka portal database perguruan tinggi:

http://forlap.dikti.go.id/prodi

Pencarian Data Program Studi

Setelah klik tombol “Cari Prodi”, maka akan ditampilkan daftar program S3 yang ada di Universitas Padjajaran spt screenshot berikut:

prodi2

Dari daftar yang tersedia, kita bisa melihat profil dari suatu program S3, spt misalnya jumlah mahasiswa dan jumlah dosen yang terdaftar. Kedua informasi tersebut (jumlah mahasiswa dan jumlah dosen) bisa digunakan sebagai acuan untuk melihat sehat/tidaknya suatu program S3. Jumlah mahasiswa = 0 belum tentu berarti tidak ada mahasiswanya, karena bisa saja bagian administrasi program S3-nya belum sempat meng-update data tersebut.

Selanjutnya, jika ingin mengetahui profil lengkap suatu program S3, kita bisa klik “Nama Program Studi” yang ada dalam daftar. Misalnya kita ingin eksplorasi program S3 Ilmu Hukum yang memiliki 9 orang dosen dan 38 orang mahasiswa.

Setelah diklik, akan ditampilkan data lengkap program S3 tersebut.

prodi3

Pada profil program studi S3 Ilmu Hukum, ada 3 informasi yang bisa dieksplor, yaitu profil umum, profil dosen pengajar, dan profil mahasiswanya. Silahkan dieksplor dosen pengajarnya, jika dirasa ada yg cocok maka silahkan kontak ke dosen ybs untuk diskusi topik riset yg ingin ditekuni.

Selamat melanjutkan studi S3  🙂

Apa beda data analyst, data engineer, dan data scientist?

19 Minggu Feb 2017

Posted by in Seputar IT, Teknologi

≈ 6 Komentar

Tag

, , ,

Sip, kopi aceh sudah tersedia beserta roti goreng, sekarang saatnya melanjutkan tulisan sebelumnya tentang bicara data  🙂

Semenjak mengambil kuliah doktoral, saya jadi lebih berhati2 dalam menggunakan istilah. Jika ragu apakah pengertian yg saya miliki memang sama dengan pengertian masyarakat umum, maka saya membiasakan diri untuk terlebih dahulu membuka 3 situs: Wikipedia, Google Translate, dan KBBI. Jika masih ragu juga, maka saya biasa browsing ke situs2 lainnya, biasanya yg memiliki domain dot org (.org).

Sekarang kita coba bahas, apa bedanya data analyst, data engineer, dan data scientist.

Data Analyst, adalah orang yang membangun laporan (baik dalam bentuk grafik maupun tabel) sesuai dengan kebutuhan para pimpinan. Laporan tsb akan dijadikan referensi utama bagi para pemimpin dalam mengambil kebijakan untuk mengarahkan perusahaan. Untuk dapat membangun laporan, seorang Data Analyst harus menguasai query untuk mengetahui apakah laporan mengambil data yg benar dan laporan memiliki format yg benar untuk mempermudah pemahaman.

Data Engineer, adalah orang yang membangun infrastruktur untuk big data, yaitu seluruh data yang dapat berguna untuk diambil datanya tapi masih tidak beraturan (tidak terstruktur). Selanjutnya Data Engineer akan mengolah big data dan mencuplik beberapa data penting yg berkaitan dan meletakkannya di suatu database khusus untuk selanjutnya diolah oleh Data Analyst atau Data Scientist.

Data Scientist, adalah Data Analyst yang memiliki kemampuan untuk menyediakan “penerawangan” atau ramalan atas data. Jika Data Analyst hanya membuat laporan, maka Data Scientist selain membuat laporan juga harus dapat memberikan nilai terhadap data tersebut, spt misalnya trends, forecast, dan prediction untuk membantu para pemimpin dalam mengambil kebijakan arah perusahaan.

Sudah cukup jelas kah apa bedanya Data Analyst, Data Engineer, dan Data Scientist ?

Cara Mencari Guru Besar (Professor) di Indonesia

13 Senin Feb 2017

Posted by in Seputar IT, sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

, , , , , ,

Sekarang sudah jaman keterbukaan, hampir semua data seseorang bisa dicari di Internet, termasuk jabatan fungsional akademik (JFA) seseorang dosen.

Iya, hanya dosen yg boleh memiliki JFA, dimulai dari yg paling awal sebagai Asisten Ahli, kemudian naik menjadi Lektor, kemudian naik lagi menjadi Lektor Kepala, dan terkahir adalah Guru Besar. Jika disetarakan dengan struktur yg ada di luar negri, maka spt ini:

Asisten Ahli = Lecturer
Lektor = Assistant Professor
Lektor Kepala = Associate Professor
Guru Besar = Professor

Gimana caranya mengetahui siapa saja yang sudah menjadi Guru Besar?

Semuanya dapat dilihat di website DIKTI ini: http://forlap.dikti.go.id/dosen

Tinggal masukkan nama atau penggalan nama yg dicari, isi captcha, lalu klik “Cari Dosen” seperti tampilan di bawah ini:

forlap1

Selanjutnya akan muncul daftar nama yg sesuai dengan penggalan nama yg kita masukkan:

forlap2

Setelah Nama Dosen yg dicari diklik, akan muncul data lengkapnya. Contohnya untuk saya, saya masih Asisten Ahli dan saat ini memang masih S2  🙂

forlap3

 

Jadi kita bisa kok mencari siapa aja Guru Besar atau Professor di suatu perguruan tinggi, karena bisa dicek di website DIKTI tanpa perlu login (terbuka untuk diakses oleh siapa pun).

Cheers !

 

Bagaimana sebaiknya kita merespon?

06 Senin Feb 2017

Posted by in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

, , , , , , ,

Pagi ini dapat pengetahuan baru, yaitu bagaimana cara memberikan respon yg baik atas sesuatu informasi yg kita terima. Meskipun nda ada referensinya tapi cukup bagus untuk dilakukan dalam keseharian kita. Intinya adalah sebelum merespon kita harus berpikir yg baik agar bisa menghasilkan ucapan atau perbuatan yg baik. Wacika (berkata yg baik), Manacika (berpikiran yg baik), dan Kayika (berbuat yg baik) sebagai Tri Kaya Parisudha.

Tapi, kenapa “Left” selalu dikonotasikan dengan kurang baik ya?
Apa salah si “Left”? 🙂

****************************************************

Ada 2 macam respon dalam menghadapi masalah dalam hidup ini:

  1. Left Response
  2. Right Response

LEFT RESPONSE

Kebanyakan orang melakukan Left Response dalam menghadapi masalah, yaitu :

  • Blaming: Saat ketemu masalah, mereka selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan situasi, bahkan menyalahkan Tuhan
  • Excuses: Saat ketemu masalah, mereka selalu mencari alasan sehingga tidak menjadi pihak yang salah.
  • Complaining: Saat ketemu masalah, selalu saja pemikiran dan kata-kata negatif yang keluar dari dirinya, bahkan saat tidak ada masalahpun.

RIGHT RESPONSE

Hanya sedikit orang yang melakukan Right Response saat menghadapi masalah, yaitu :

  • Introspect: Pertama kali yang dilakukannya jika ada masalah adalah introspeksi diri sendiri, melihat apa yang harus diperbaiki dari dirinya.
  • Grateful: Ia selalu belajar bersyukur karena Tuhan selalu memberikan anugerahNya, sehingga ia begitu positif dalam hidup ini.
  • Ownership: Ia percaya bahwa ia wajib bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Ia punya rasa memiliki yang tinggi untuk hidupnya.

Jika kita selalu Left Response, maka kita akan selalu BEC (Blame Excuse Complain), selalu Backward atau mundur dalam hidup, sehingga kita menjadi Loser dalam Sekolah Kehidupan ini.

Sebaliknya, saat kita membiasakan diri untuk selalu Right Reponse, maka kita akan selalu I GO, selalu Forward atau maju terus dalam Sekolah Kehidupan ini, sehingga kita menjadi Winner bahkan more than a Winner… Lebih dari Pemenang!