• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Monthly Archives: Mei 2017

Emang mesin bisa ngecek hoax?

27 Sabtu Mei 2017

Posted by bogi in sosialita, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

artificial intelligence, hoax, stop free account

Saat ini banyak orang jadi berharap banyak agar berita hoax bisa dicek langsung oleh mesin sehingga berita2 hoax bisa dihilangkan. Kayaknya orang2 tsb kebanyakan nonton film science fiction yg menonjolkan AI (artificial intelligence) yg sudah setara bahkan lebih baik dari manusia. Sayangnya sampai saat ini AI masih bekerja sesuai algoritma yg diajarkan padanya, dan masih sangat jarang sekali mesin AI yg bisa belajar sendiri, dalam artian bisa mengembangkan pengetahuannya dg belajar sendiri dan menambahkan hasil belajar tsb ke pengetahuannya.

Jika kita ingin suatu mesin bisa mengecek hoax, maka ada beberapa pendekatan yg bisa digunakan, dan itu semua adalah kuantitatif yg outputnya adalah nilai persen tingkat kepercayaan:

  1. mengecek sumber asal muasal berita, apakah dari situs berita terpercaya atau tidak. Jika berasal dari situs berita yang tidak terpercaya (spt misalnya portal opini atau yg tidak pernah menerbitkan versi media cetaknya), maka berita tersebut bisa dinyatakan hoax
  2. mengecek kredibilitas orang yg menulis berita tsb, apakah dia memang kompetensinya di bidang tsb atau tidak
  3. mengecek kredibilitas orang yg “share” berita tsb, apakah dia memang kompetensinya di bidang tsb atau tidak
  4. menghitung jumlah yg ngasi “like” dan “share” berita tsb

Jadi intinya adalah pelabelan informasi, jika label-nya salah ya hasil perhitungan persentase tingkat kepercayaannya juga salah.

Tapi pernah kepikiran aja, sumber dari penyebaran berita hoax sebenarnya adalah krn begitu banyaknya situs berita yg tidak kredibel dan akun sosmed yg juga tidak kredibel. Semua itu karena sampai saat ini kita masih bisa dengan bebas membuat akun sosmed, dengan nama apa pun, dengan identitas apa pun.

Andaikan Google, Yahoo, Hotmail, Facebook, dll.nya menghentikan kebebasan pembuatan akun dan meminta calon user untuk menginputkan identitas resminya, saya kok yakin banget orang akan mikir berkali2 sebelum menyebarkan berita hoax, karena akun mereka sudah disambungkan dengan nomor KTP masing2.  🙂

Susahnya menilai hasil ujian mahasiswa :(

20 Sabtu Mei 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

benar/salah, menilai dengan obyektif, nilai ujian, pilihan ganda, uraian singkat

Sudah 18 tahun mengajar dan hal yang termasuk paling menantang adalah menjaga obyektifitas saat menilai hasil pekerjaan mahasiswa, terutama ujian. Biasanya cara paling mudah adalah dg membuat soal ujian yg Benar/Salah (True/False) atau Pilihan Ganda (Multiple Choice), karena menilainya sudah jelas, benar atau salah. Namun efek negatifnya adalah dosen tidak bisa mengetahui apakah mahasiswa benar2 bisa menjawab ataukah hanya semata2 keuntungan menebak saja.

Makanya bagi dosen, sebenarnya yg paling bagus untuk mengetahui kemampuan mahasiswa adalah dg soal ujian Uraian Singkat (Short Essay) atau Uraian Panjang (Essay). Cuma susahnya saat menilai.

Ambil contoh soal ujian Kalkulus yg jawabannya rada panjang krn harus melalui beberapa proses perhitungan. Misalnya proses perhitungannya adalah serial, yaitu A, B, C, dan terakhir adalah D. Serial berarti proses B hanya bisa dikerjakan setelah proses A telah selesai, dan proses C hanya bisa dikerjakan setelah proses B.

Dari 4 proses perhitungan tsb, mahasiswa X salah melakukan perhitungan pada proses B padahal proses perhitungan CD sudah benar, mahasiswa Y salah melakukan perhitungan pada proses C padahal proses perhitungan D sudah benar, sementara mahasiswa Z salah melakukan proses perhitungan pada proses D. Sekarang bagaimana dosen menilai ketiga mahasiswa tsb? 

Seharusnya jika obyektif nilai ketiga mahasiswa tsb harus sama karena tingkat kesalahannya adalah sama yaitu hanya pada 1 proses saja.

Penilaian di atas cukup sederhana karena identifikasi dan klasifikasi penilaian bisa sangat jelas, yaitu penilaian dilakukan berdasarkan proses.

Penilaian akan menjadi jauh lebih rumit jika proses perhitungannya bukan lagi proses yang serial namun bisa paralel. Misalnya proses ABCD yang tadinya serial sekarang menjadi paralel, setelah proses A dilanjutkan dengan pilihan, bisa proses B atau bisa juga proses C tergantung dari hasil proses A. Dari B atau C dilanjutkan dg proses D.

Masalah akan timbul jika mahasiswa X salah melakukan perhitungan di proses A sehingga proses B yg dipilih padahal seharusnya proses C yg dilakukan namun proses B dan D dilakukan dg benar, sementara mahasiswa Y salah melakukan perhitungan di C namun proses D benar dilakukan. Bagaimana caranya menilai secara obyrktif kedua mahasiswa tersebut?

Penilaian obyektif menjadi jauh lebih rumit jika jawaban dalam bentuk narasi. Biasanya dosen akan menilai dari jumlah kata kunci yg diberikan di jawaban, misalnya dosen mengharapkan ada 5 kata kunci maka jika mahasiswa hanya menuliskan 3 kata kunci nilainya adalah 0,6 dari bobot nilai soal tsb. Namun yg membuat rumit adalah konteks atau semantik dari kata kunci tsb, apakah sudah sesuai dg harapan dosen?

Melihat dari sisi positif

10 Rabu Mei 2017

Posted by bogi in Dharma, sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Ajahn Brahm, berpikir positif, buku cacing

Entah kenapa pingin menulis tentang hal ini, mungkin karena dalam beberapa tahun ini banyak sekali tulisan2 di sosmed yg menjelekkan sesuatu. Sesuatu di sini bisa orang, budaya, agama, bahkan hasil karya orang lain juga tidak luput dari tulisan miring tersebut. Hari ini ada yg nge-share di WAG (WhatsApp Group) tentang listrik yg berasal dari kedondong, dan ditanggapi dengan kejadian blue energy. Alangkah baiknya jika kita sebagai peneliti yg turun ke lapangan dan melakukan pengujian, dan jika memang terbukti benar maka ini menjadi tugas kita untuk mengembangkan hasil penelitiannya.

Jadi teringat suatu perkataan (lupa dari siapa) yg bilang “adalah hakmu untuk mengisi hatimu dengan energi positif, dan juga bukan kewajibanmu untuk mengubah hati orang lain karena itu adalah karmanya”. Awalnya saya nda setuju, karena dulu saya berpikir kita harus berbuat semampu kita untuk mengubah dunia ini menjadi tempat yg lebih baik. Namun akhirnya tersadar juga bahwa ada beberapa hal yg memang tidak bisa kita ubah  🙂

Sejak saat itu saya selalu mencoba melatih diri untuk selalu melihat sisi positif dari sesuatu. Saya yakin tidak ada orang yg sempurna, sehingga akan menjadi pilihan kita lah apakah kita ingin melihat ke sisi positif sesuatu tsb atau fokus pada kekurangan yg dimiliki sesuatu itu. Saya juga banyak belajar agar kita tidak mengidolakan orang, namun sebaiknya kita mengidolakan sikap atau perilaku baiknya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari2. Akan terasa indahnya berbagi kebaikan.

Mungkin latihan ini terinspirasi oleh buku cacing-nya Ajahn Brahm yg menceritakan tentang beberapa bata di tembok yg terpasang tidak sesuai dgn aturannya. Beliau menulis “mengapa fokus pada beberapa bata yg salah dan melewatkan puluhan bata lainnya yg bagus?”

Selamat berlatih untuk melihat sisi positif dari apa pun itu  🙂

Ilmu Ngawang

04 Kamis Mei 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

dadu tiga dimensi, inferensi, ngawang, reasoning

nda tau juga kenapa nama nya “ilmu ngawang”, atau jangan2 nama ini cuma temuan imajinasi saya aja. ah.. kayaknya nda deh, lha istri saya yg asli jawa juga paham istilah “ngawang” ini kok

jadi ceritanya gini, ilmu ngawang itu kemampuan pikiran kita melakukan perhitungan di awang2. berarti ngoret2nya bukan dg kertas dan pensil, tapi pake pikiran.

katanya juga kalau cewe itu sulit menggunakan ilmu ngawang, nda tau juga kenapa dan nda tau juga pernyataan itu bener atau nda. tapi di anak saya yg cowo memang terlihat lebih mudah untung ngawang dibanding anak saya yg cewe.

ilmu ngawang itu memang perlu latihan, latihan fokus untuk mendisiplinkan pikiran. karena kalau ada satu saat aja pikiran kita ngelamun maka seluruh perhitungan yg ada di pikiran kita akan hancur, dan kita harus ngitung dari awal.

contoh sederhana perhitungan dg ilmu ngawang adalah penjumlahan yg ada lebihnya (carry over) dan pengurangan yg ada minjamnya (borrow in).

misalnya perhitungan 17+26 atau 31-19

awalnya saya menggunakan penggaris untuk membantu anak2 saya dalam berhitung, kemudian setelah mereka terbiasa berhitung dg penggaris sekarang penggarisnya saya ambil dan meminta mereka membayangkan penggaris dalam perhitungan mereka. setelah itu mereka bisa berlatih ilmu ngawang untuk penjumlahan dan pengurangan spt contoh di atas.

aplikasi ilmu ngawang yg menurut saya paling advance adalah melakukan pengambilan kesimpulan (inferensi atau reasoning). 

contohnya spt ini: semua wanita cantik banyak cowo yg naksir. tidak ada cowo yg naksir Sinta, maka……

aplikasi lain dari ilmu ngawang yg cukup advance adalah gambar 3 dimensi.

contohnya kita dikasi gambar dadu 3 dimensi yg sisi2nya ada simbol khusus. lalu kita diminta menebak gambar 6 persegi mana yg dapat membangun dadu tersebut.

sebenarnya kedua contoh di atas ada metode untuk menjawabnya, tapi terlalu panjang untuk ditulis disini. mungkin dalam bentuk buku aja ya   🙂

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini