Entah kenapa pingin menulis tentang hal ini, mungkin karena dalam beberapa tahun ini banyak sekali tulisan2 di sosmed yg menjelekkan sesuatu. Sesuatu di sini bisa orang, budaya, agama, bahkan hasil karya orang lain juga tidak luput dari tulisan miring tersebut. Hari ini ada yg nge-share di WAG (WhatsApp Group) tentang listrik yg berasal dari kedondong, dan ditanggapi dengan kejadian blue energy. Alangkah baiknya jika kita sebagai peneliti yg turun ke lapangan dan melakukan pengujian, dan jika memang terbukti benar maka ini menjadi tugas kita untuk mengembangkan hasil penelitiannya.
Jadi teringat suatu perkataan (lupa dari siapa) yg bilang “adalah hakmu untuk mengisi hatimu dengan energi positif, dan juga bukan kewajibanmu untuk mengubah hati orang lain karena itu adalah karmanya”. Awalnya saya nda setuju, karena dulu saya berpikir kita harus berbuat semampu kita untuk mengubah dunia ini menjadi tempat yg lebih baik. Namun akhirnya tersadar juga bahwa ada beberapa hal yg memang tidak bisa kita ubah 🙂
Sejak saat itu saya selalu mencoba melatih diri untuk selalu melihat sisi positif dari sesuatu. Saya yakin tidak ada orang yg sempurna, sehingga akan menjadi pilihan kita lah apakah kita ingin melihat ke sisi positif sesuatu tsb atau fokus pada kekurangan yg dimiliki sesuatu itu. Saya juga banyak belajar agar kita tidak mengidolakan orang, namun sebaiknya kita mengidolakan sikap atau perilaku baiknya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari2. Akan terasa indahnya berbagi kebaikan.
Mungkin latihan ini terinspirasi oleh buku cacing-nya Ajahn Brahm yg menceritakan tentang beberapa bata di tembok yg terpasang tidak sesuai dgn aturannya. Beliau menulis “mengapa fokus pada beberapa bata yg salah dan melewatkan puluhan bata lainnya yg bagus?”
Selamat berlatih untuk melihat sisi positif dari apa pun itu 🙂