• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Monthly Archives: Juli 2017

Pingin Liburan ke Pantai Pangandaran?

31 Senin Jul 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

batu karas, mancing di pangandaran, pangandaran, water sport di pangandaran

mancing di pantai pangandaran

Mau cerita dikit pengalaman kemarin liburan ke pantai Pangandaran.

Udah pernah ke pantai Pangandaran? Tempatnya bagus lho, masih banyak tempat2 yg masih alami. Dibanding dengan pantai2 di Bali, pantai Pangandaran masih banyak yg alami, namun sepertinya tidak lama lagi akan seperti Bali, kehilangan kealamiannya 🙂

Berangkat jam 12 malam dari Bandung dengan naik bis (acara family gathering kampus, jadi ya rame2an pake 4 bis). Seperti biasa, kalau udah di bis pasti saya tidur dengan sukses dan (ter)bangun pukul 04.30 karena bis berhenti untuk memberikan kesempatan untuk sembahyang dan sekaligus meluruskan kaki. Lanjut lagi pukul 05.15 akhirnya bisa sampai di Batu Karas pada pukul 08.15. Turun dari bis sudah diworo2 agar segera sarapan dan kemudian ngumpul untuk foto bersama dan mengikuti fun game. Tapi berhubung saat sedang sarapan malahan hujan, akhirnya peserta main sendiri2 di pantai  🙂

Di pantai Batu Karas pasirnya hitam dan halus, ditambah tidak ada karang2 dan pecahan2 kerang sehingga nyaman untuk bermain di pantai. Kebetulan ombaknya lagi besar jadi sangat asyik buat bermain dg mini surfboard. Anak2 sungguh menikmati main mini surfboard dgn biaya sewa Rp 15rb sepuasnya (tanpa batas waktu), apalagi banyak teman2 sebayanya.

Kagum dengan anak2 yg bermain tanpa peduli siapa teman2nya. Nda milih2 teman, itu prinsip mereka, sepanjang asyik untuk diajak main  🙂

Bermain selama 3 jam di Batu Karas sudah sangat cukup, bisa main mini surfboard, heboh bikin istana pasir yg ujung2nya jadi lebih mirip cake ulang tahun, termasuk insiden mesen teh manis panas yg rasanya aneh dan pemilik warung-nya sampai berulang2 minta ijin untuk mengganti tehnya  🙂

Lanjut makan siang di pasar ikan, menu-nya cukup lengkap tapi sepertinya karena terburu2 (bayangin aja nyiapin makan siang buat 190 orang yg kelaparan) jadinya seafoodnya ada beberapa yg kurang bersih. Abis makan siang, langsung menuju hotel yg ternyata langsung di sebelah pasar ikan  🙂

Masuk ke lobby hotel sudah kaget, kok berani bikin hotel sebagus ini di pantai Pangandaran ya? lobby-nya sangat luas dan terang dengan adanya taman kaktus dan kursi dan meja dari kayu utuh yg luar biasa besar, tentunya harganya sudah ratusan juta sendiri. Kamar hotelnya juga luas, sepertinya sekitar 35 m2. Dengan 2 bed besar untuk keluarga besar (2 orang tua + 2 anak2). Kebetulan dapat kamar yg menghadap ke pantai barat. Sayangnya pantai bagian barat tidak bisa dipakai untuk berenang karena ombaknya besar, pantai-nya juga cuma seiprit, dan masih banyak terlihat sampah2 plastik. Biasanya memang pantai bagian timur yg buat bermain2, karena pantainya luas dan ombaknya nda besar.

Alhasil seharian di hotel saja karena sudah kecapekan bermain di Batu Karas. Dan sekali lagi terkagum2 dengan daya tahan anak2, yg meskipun capek tapi begitu ada yg ngajak main di kolam renang hotel, langsung aja diiyakan  🙂

Besok pagi2, saya yg akhirnya bisa bersenang2 dengan memancing  🙂

Setelah sebelumnya membeli umpan udang di pasar ikan yg sebelah hotel, pagi2 jam 04.45 sudah bertengger di dermaga kecil yg aslinya buat orang2 yg ingin main water sport. Lumayan dingin karena hujan gerimis dan angin yg luar biasa kencang. Dan ternyata tidak sia2 memancing di pagi hari !

Bukan, bukan karena ikan, tapi karena bisa menikmati matahari terbit.

Trus ikannya? nda dapat  😀

Kalau liat pantai Pangandaran, sepertinya tidak lama lagi akan berubah seperti pantai2 di pulau Bali. Ramai dan menawarkan berbagai pilihan rekreasi spt water sport. Namun sayangnya bagi saya hal ini justru kemunduran, karena saya suka pantai yg masih asli, apalagi water sport mengganggu habitat laut termasuk ikan jadi menjauh karena takut mendengar deru mesin perahu yg cukup bising. Jadi inget tawaran snorkeling di Benoa Bali yg sangat mengecewakan karena tempatnya hanya 3×3 meter2 dan bukan karang beneran tapi buatan. Ikan2nya juga tidak berwarna-warni, jauh dibanding dengan di pulau Menjangan yg untungnya sampai saat ini masih cukup terjaga keasliannya.

Selain itu, jalan menuju ke pantai Pangandaran semestinya diperbesar karena jika ada 2 bis besar berpapasan maka jalannya terasa cukup sempit.

5 tempat minum kopi dan roti enak di Bandung

22 Sabtu Jul 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

bellamie, blue doors, kopi enak di bandung, mom's bakery, roti enak di bandung, starbucks, two cents

Sudah beberapa tahun terakhir ini saya jadi suka minum kopi. Biasanya beli sendiri kopi dalam bentuk biji lalu digiling manual (yg pake gerigi itu, tanpa listrik). Setelah digiling, langsung dituang air mendidih separuh cangkir, diaduk 10x lalu ditambahkan lagi air mendidihnya. Selanjutnya langsung dinikmati. Iya, tanpa gula  🙂

Tapi kalau lagi malas bikin kopi sendiri, berikut ada beberapa tempat yg menjual kopi yg menurut saya enak. Dan jangan lupa, kopi (n) enaknya kalau ada temannya, bisa roti atau cemilan lainnya. Kalau teman ngopi (v) ya tentu dengan orang2 yg kita sayangi  🙂 Jadi daftar berikut mencakup tempat yg menjual cemilan enak buat teman kopi. Daftar diurutkan berdasarkan dari yg paling recommended:

  1. Two Cents, kopi-nya jelas yg paling enak bagi saya. Menu andalan saya di sana adalah magic dan piccolo. Kalau untuk cemilannya saya kurang rekomendasi karena bagi saya masuk kategori kemanisan. Catatan: beberapa kali datang ke sana pada hari Minggu, sptnya barista-nya beda sehingga rasa magic dan piccolo-nya jadi jauh berkurang.
  2. Blue Doors, kopi-nya enak namun lumayan keras (banyak kafeinnya). Magic juga menjadi andalan menu saya di sana.
  3. Starbucks 🙂 iya, ada kopi enak juga lho di sini. Es kopi hitam yg dibikin khusus dgn tangan barista, dibuat dari biji yg berasal dari berbagai belahan dunia. Yang saya rekomendasikan yg berasal dari Kolombia. Sayangnya nda semua gerai Starbucks menjual menu kopi ini, yg pernah saya cek adanya di PvJ dan Buah Batu (masih enakan yg di PvJ sih).
  4. Bellamie, di sini rotinya enak dan harganya juga standar (tidak mahal, worth it lah buat roti yg enak). Kopi-nya tidak saya rekomendasikan, karena standar banget. Menu roti yg saya rekomendasikan adalah danish banana, bagel, dan ciabatta. Catatan: nyari parkirnya susahnya minta ampun
  5. Mom’s Bakery, di sini roti gandum-nya terkenal. Apalagi menu sandwich-nya, enak banget. Kopi-nya standar banget

Saya bukan pecandu kopi, namun saya bisa ngerasa kopi membantu saya menjadi rileks sehingga bisa berpikir. Kalau masalah tidur sih nda pernah terganggu, meskipun minum kopi kalau udah jam-nya tidur ya tidur aja  🙂

Ada tambahan lainnya?
Biar bisa saya cobain kopi dan/atau roti-nya

Di mana tempat asyik buat menghabiskan waktu di Bali?

10 Senin Jul 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ 1 Komentar

Tag

Bali, kano di Bali, liburan, mancing di Bali, parasailing, pulau penyu, tempat asyik di Bali, water sport

sunset di pantai kuta

Meskipun sudah belasan tahun tinggal di Bali semenjak SD sampai SMA, tapi baru kali ini mengajak keluarga liburan di Bali dengan agenda “benar2 liburan”  🙂
soalnya selama ini kalau liburan di Bali paling cuma main ke rumah sodara, dan kadang2 main di pantai barang 1-2 jam.

Berikut beberapa tempat asyik buat ngabisin waktu kalau liburan di Bali:

  1. Dua hari pertama menginap di hotel Aston Kuta, karena jaraknya yg sangat dekat dengan pantai Jerman (bersebelahan dengan pantai Kuta). Bangun pagi nda usah mandi langsung ke pantai dan bermain pasir dan air di sana sembari berjalan kaki sampai ke pantai Kuta. Di pantai Jerman kita bisa menyewa jukung (perahu tradisional Bali) yg sudah menggunakan tenaga dorong dengan mesin jet. Dengan harga Rp 200rb kita sudah bisa naik jukung muter2 pantai selama 45 menit dan minta turun di pantai yg berhadapan dengan Discovery Mall.
  2. Di Discovery Mall kita bisa mencicipi es krim dan gelato Cold Stone, meskipun ada pilihan lain spt Haagen Daz dan Baskin Robins (saya pilih Cold Stone karena lebih murah). Saya rekomendasikan Flapjack’s, mantap gelatonya. Kalau lupa bawa sendal atau kacamata item, bisa juga beli di Discovery Mall.
  3. Tapi kalau mau yg murah meriah saya sarankan beli di pasar seni Kuta yg hanya berjarak 300 meter dari Discovery Mall. Di pasar seni Kuta, kita bisa beli sendal pantai, celana pantai, topi jerami, dll dengan harga yg murah (asalkan berani nawar). Saya beli celana pantai 8 buah dan 1 topi jerami dengan harga Rp 250rb.
  4. Di pantai Kuta juga ada warung yg menjual sate babi, enak meskipun sedikit pedas. Menu yg tepat untuk sarapan sambil minum bir dingin. Sayang hanya bir Bintang saja yg tersedia di sana, tidak ada Heineken. Akhirnya diputuskan minum es kuud (degan) saja untuk menemani sate babi pedasnya.
  5. Dari pantai Kuta kita juga bisa menyewa jukung untuk berlayar ke pantai Padang-Padang. Pantai yg sangat asyik, pasir pantainya lembut dan ketinggian airnya juga enak (tidak mendadak dalam) dengan air yg hangat juga. Sayangnya perjalanan naik jukung dari pantai Kuta ke pantai Padang-Padang memakan waktu 45 menit yg cukup lama untuk anak2 karena sampai di pantai Padang-Padang sudah pada basah kuyup kedinginan  🙂
  6. Untuk water sport, banyak tersedia pilihan spt snorkeling, glass bottom boat, parasailing, adventure parasailing, banana boat, dan jet ski. Lokasinya di tanjung Benoa, namun biayanya sudah mencakup antar jemput di hotel Aston Kuta. Saya pesan Rp 1,2jt untuk paket keluarga snorkeling + glass bottom boat + pulau penyu, ditambah dengan adventure parasailing untuk 2 anak. Untuk snorkeling dan glass bottom boat tidak saya rekomendasikan karena lokasi ikannya sangat kecil dan ikan2nya pun sangat sedikit dan tidak berwarna-warni. Tapi wisata di pulau penyu lumayan menarik. Sedangkan adventure parasailing lumayan mendebarkan karena dari pantai harus naik boat kecil yg super ngebut (sementara saya tidak kebagian tempat duduk dan tangat penuh memegang barang2 milik anak2 sehingga tidak bisa memegang perahunya) untuk kemudian dioper ke boat besar dimana kita bisa bermain adventure parasailing (naik dan turun di atas boat, jadi nda akan basah kuyup tercebur di laut spt halnya parasailing biasa)
  7. Untuk water sport, saya rekomendasikan Pandawa Sport di tanjung Benoa, karena tempatnya lebih sepi, staf-nya lebih ramah dan nda terburu2, juga pantai-nya lebih luas. Di Pandawa Sport kita juga bisa menyewa perahu untuk diantar ke lokasi memancing. Perahu-nya cukup lebar (2 meter) dengan atap jadi cukup nyaman untuk berlama2 di perahu. Biaya sewa perahu, alat2 pancing beserta umpan dan guide-nya hanya Rp 1jt untuk 6 jam.
  8. Selain water sport via tour guide, kita juga bisa bermain kano. Pantai Pandawa lokasi yg enak untuk bermain kano, karena tidak terlalu ramai, pantainya luas, juga kano-nya cukup besar, bisa memuat 2 orang. Sementara di pantai Sanur dan Mertasari hanya tersedia kano kecil yg hanya bisa memuat 1 orang saja. Biaya sewa kano di pantai Pandawa sebesar Rp 50rb sepuasnya, sementara di pantai Sanur dan Mertasari hanya Rp 15rb sepuasnya.
  9. Bosan dengan pantai? bisa sewa mobil Innova + driver + bensin dengan biaya Rp 800rb per 12 jam. Karena dibatasi waktu, maka penentuan rute menjadi penting. Saya rekomendasikan beberapa rute berikut:
    1. start dari Denpasar pukul 08.00, dimulai dengan mengunjungi Bali Bird Park pada pukul 09.00. Tiket untuk wisatawan lokal berbeda dengan wisatawan mancanegara, apalagi kalau punya KTP Bali dapat diskon tambahan. Di Bali Bird Park cukup menghabiskan waktu 2,5 jam saja, jangan lupa foto dengan burung2 eksotis spt kakaktua, betet, dan makau. Berangkat dari Bali Bird Park jam 11.30 makan siang di Warung Lesehan 2M yg menyediakan menu Bali spt jukut (sayur) undis yg sepat, segar, dan gurih. Setelah makan siang, bisa lanjut ke:
      1. Bali Zoo untuk liat2 binatang eksotis dan juga bisa naik gajah dengan biaya tambahan (Rp 300rb per orang). Saya pribadi sih lebih suka ke Bali Bir Park, karena khusus burung sehingga fokus dan koleksinya banyak
      2. muter2 di Ubud jika ingin belanja pernak-pernik unik. Di Ubud juga ada alternatif makan siang spt Nasi Kedewatan Bu Mangku atau Iga Bakar (B2) Nuri
      3. Batur Natural Hot Spring, Toyabungkah untuk berendam di mata air panas sambil melancong ke Trunyan. Sedikit catatan, sebaiknya kalau ke Trunyan lewat hotel saja, Rp 1,2jt untuk 1 boat (max 7 orang) agar lebih nyaman karena sudah mencakup semua biaya (termasuk biaya “dadakan”)
      4. Perjalanan pulang bisa mampir ke Guwang untuk belanja oleh2 Bali spt lukisan, baju, topi, ukiran, dan pernak-pernik Bali. Jangan lupa menawar ya agar mendapat harga (jauh) lebih murah
    2. start dari Denpasar pukul 08.00, dimulai dengan sarapan di warung Bu Kadek di Gatsu Barat yg menyajikan menu B2 dan betutu atau bisa juga sarapan di Nasi Lukluk dengan menu B2 nya juga yg segar merangsang. Lanjut perjalanan menuju Danau Bratan tapi sebelumnya mampir di Mengwi untuk beli sate babi manis buat cemilan selama perjalanan. Di sekitaran Danau Bratan, kita bisa melihat 2 tempat, Kebun Raya Bedugul atau Pura Ulun Danu. Juga bisa menyewa perahu untuk muter2 danau. Setelah puas, siangnya bisa makan di Cafe Tahu Baturiti dan lanjut perjalanan ke Tanah Lot sambil menunggu sunset atau jika bosan bisa lanjut ke Pantai Pandawa di Nusa Dua sampai sore.

Lain kali mau nyoba mancing lagi ah, yg kemarin salah pancing karena tali-nya terlalu kecil sehingga putus terus saat menarik ikan besar.

Selamat berlibur di Bali  🙂

 

Bedanya berkendara di Bali dan di Bandung

08 Sabtu Jul 2017

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

berkendara di bali vs. di bandung, waktu bergerak lambat di bali

Setelah 10 hari berlibur di Bali, akhirnya harus kembali ke kenyataan (tanggung jawab, pekerjaan, etc.). Naik pesawat paling pagi, sampai di Bandung cukup surprise juga karena taksi bandara sudah menggunakan argo, tidak lagi pakai patokan harga seperti sebelumnya. Dan hasil akhirnya memang jadi lebih murah dari sebelumnya, meskipun ada tambahan Rp 10.000 untuk surcharge + biaya tunggu di bandara.

Surprise kedua terjadi saat menyetir mobil yg dititipkan di kantor untuk menuju ke rumah. Setelah 10 hari di Bali menyetir mobil, cukup membuat tersenyum juga melihat kembali cara berkendara di Bandung. Padahal belasan tahun menyetir di Bandung baru kerasa bahwa menyetir di Bandung itu cukup membuat deg2an dan dapat tertular penyakit naik darah  🙂

Beberapa contoh perbandingan menyetir mobil di Bali dan di Bandung hasil pengalaman pribadi. Silahkan diperiksa apakah ini di Bali atau di Bandung:

  1. Saat mobil menunggu lampu merah di jalan yg 2 jalur, sepeda motor ikut mengantri dan tidak mengambil jatah jalur yg berlawanan arah
  2. Saat mobil mengantri lampu merah, meskipun ada ruang antara mobil dan pinggir jalan, mobil lain tetap tidak memaksa masuk ke ruang tsb
  3. Saat mobil mengantri karena macet, hanya 1x terlihat sepeda motor yang menggunakan trotoar
  4. Saat mobil ingin berbelok, sepeda motor di sebelahnya otomatis berhenti untuk memberi kesempatan mobil berbelok

Sepertinya memang masyarakat di Bali sudah terbiasa untuk tidak terburu2 di jalan, bahkan ada pepatah “waktu tidak berlaku di Bali, semua bergerak dengan sangat lambat”  🙂

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...