Bulan Juli 2019 mendapat kesempatan mengajar di Hanyang University, Korea, dalam program Summer School-nya. Namun, meskipun ngajarnya di Korea, ternyata hanya ada 1 mahasiswi yg asli Korea, itu pun kuliahnya di Singapore. Jadi lokasi ngajar di Korea tapi seperti mengajar di Singapore 🙂
Ada banyak inovasi yang saya gunakan saat mengajar di Summer School ini, salah satunya adalah menggunakan aplikasi online bernama Socrative. Aplikasi ini membantu untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa dalam bentuk quiz secara online, dan saya gunakan di setiap pertemuan untuk “memaksa” mahasiswa selalu fokus mendengarkan karena di akhir kelas akan ada quiz yg berbobot 40% dari total nilai akhir.
Banyak hal berkesan yang diperoleh selama mengajar 1 bulan di program Summer School tersebut. Dengan mengajar 2 kelas di program tersebut, C++ Programming dan Microprocessor and IoT, meskipun mayoritas mahasiswanya berasal dari kampus yg sama NUS dan NTU, tapi ternyata karakternya lumayan berbeda.
Pada kelas C++ Programming, mahasiswanya ternyata sebagian besar bukan berasal dari engineering, sehingga cukup menantang untuk diskusi topik ini dengan mahasiswa kimia dan farmasi. Sementara ada beberapa yg memang engineering. Sehingga sangat terasa gap-nya, saat mengajar basic sedikit kelamaan, yg engineering protes, tapi saat mulai berlatih dengan membangun database online, yg non-engineering yg protes 😀
Sementara untuk kelas Microprocessor and IoT, semua peserta berasal dari engineering, sehingga diskusi berjalan dengan lancar, bahkan terkadang terlalu lancar 😀
Dan ternyata memang terlihat dari hasil feedback mahasiwa, untuk kelas Microprocessor and IoT, sebagian besar merasa sangat puas dengan materi ajarnya, namun sebaliknya untuk kelas C++ Programming, sebagian besar merasa kecewa dengan materi ajarnya 😀
Next mudah2an saat mengajar di kelas berikutnya saya bisa lebih mampu menjembatani gap tersebut.