• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Category Archives: Materi Ajar

memberikan sharing knowledge seputar materi perkuliahan yg saya bidangi

Apa Saja Pekerjaan Masa Depan?

20 Minggu Des 2020

Posted by bogi in Artificial Intelligence, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

machine learning dengan Google CoLab, machine learning dengan Octave-Online.net, machine learning dengan Weka, pekerjaan masa depan

Tiap kali mengisi training atau workshop, yang paling sering ditanyakan oleh peserta adalah “apakah yg saya pelajari ini bisa terpakai di dunia kerja?” dan “bagaimana prospek topik ini terkait peluang kerja dan gajinya?”

Kebetulan hari ini mengisi workshop tentang Big Data. Serangkaian dengan RPA (Robotic Process Automation) dan Cybersecurity. Kenapa 3 topik ini yg dibahas di workshop? Karena memang 3 topik ini yang sedang booming dan kedepannya sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Diskusi Big Data kali ini hanya berdurasi 1 jam, jadi sangat mepet jika harus hands-on (peserta mengikuti step-by-step materinya). Akhirnya yang bisa diberikan hanya demo, yaitu menjelaskan cara kerja ANN (Artificial Neural Network) dengan menggunakan Microsoft Excel dan Octave-Online.net sampai mendapatkan model yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai platform yang menjual model yang sudah siap pakai, seperti Google Vision dan Microsoft Azure ML, sehingga kita tidak perlu lagi melalui fase training (mengajar machine learning untuk mendapatkan model yg bisa memahami data input) tapi langsung ke fase testing.

Selanjutnya didemokan juga penggunaan Weka untuk memberikan rekomendasi dan membangun Decision Tree dengan menggunakan bmw-browser.arff dan weather-nominal.arff, untuk menggambarkan aplikasi dari machine learning. Baru setelah itu diskusi mengarah ke penggunaan TensorFlow dan Google CoLab untuk membangun aplikasi untuk Sentiment Analysis dengan menggunakan built-in datanya.

Semoga materinya bermanfaat ya 🙂

Membangun Rangkaian Elektronik dengan Tinkercad dari Autodesk

14 Senin Agu 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, microprocessor, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

arduino, digital clock, seven segment, tinkercad

digital clock using arduino at tinkercad from autodesk

Jaman kuliah dulu kalau mau bikin rangkaian elektronik ya harus dibikin beneran dengan komponen langsung. Belum ada emulator buat mendesain dan mengetes apakah rangkaian elektronik bisa berjalan atau tidak.

Saat ini semua sudah dimudahkan dengan adanya SPICE buat mendesain dan mengetes rangkaian elektronik analog, spt misalnya amplifier dan filter. Sementara untuk mendesain rangkaian elektronik digital, kita bisa menggunakan Tinkercad dari Autodesk (https://www.tinkercad.com). Meskipun daftar komponen di Tinkercad cukup terbatas, namun sudah cukup untuk belajar dan bermain mendesain rangkaian sederhana. Dan yg membuatnya lebih menarik adalah adanya komponen Arduino sebagai development board berbasis mikrokontroler Atmel.

Gambar di atas menunjukkan desain jam digital dengan bantuan Arduino Uno. Desain ini saya buat untuk membantu teman yg ingin membuat sendiri jam digital untuk gereja. Rangkaian lengkapnya bisa dicoba di sini (perlu login terlebih dahulu untuk mensimulasikan rangkaian ini):

https://tinkercad.com/things/k1uhp8IrAko

Cara kerjanya adalah sbb:

  1. Di dalam Arduino dilakukan counting detik dari 0 sampai 86400 (1 hari)
  2. Setiap detik Arduino mengirimkan angka “detik”, “menit”, dan “jam” secara serial dan bertingkat ke deretan SIPO (Serial In Parallel Out) 74HC595
  3. Setelah semua angka terkirim, Arduino mengirimkan sinyal “latch” untuk membuka SIPO 74HC595 sehingga output parallel-nya terbuka dan dapat digunakan untuk menyalakan seven segment
  4. Ulangi ke langkah 2

Berikut source code Arduino Uno-nya:

int digit[] = {
// xgfedcba (x = not used)
B11000000,   // 0
B11111001,   // 1
B10100100,   // 2
B10110000,   // 3
B10011001,   // 4
B10010010,   // 5
B10000010,   // 6
B11111000,   // 7
B10000000,   // 8
B10010000}; // 9

//Pin connected to ST_CP of 74HC595
int latchPin = 10;
//Pin connected to SH_CP of 74HC595
int clockPin = 8;
//Pin connected to DS of 74HC595
int dataPin = 0;

void setup()
{
pinMode(latchPin, OUTPUT);
pinMode(clockPin, OUTPUT);
pinMode(dataPin, OUTPUT);
}

void loop()
{
int i,hari;
int time[6];

for(hari=0; hari<1825; hari++)
{
for(i=0; i<86400; i++)
{
time[0] = (i/36000);       // Hour
time[1] = (i/3600)%10; // Hour
time[2] = (i/600)%6;     // minute
time[3] = (i/60)%10;     // minute
time[4] = (i/10)%6;       // second
time[5] = i%10;             // second

digitalWrite(latchPin, LOW);
shiftOut(dataPin, clockPin, MSBFIRST, digit[time[4]]);
shiftOut(dataPin, clockPin, MSBFIRST, digit[time[5]]);
digitalWrite(latchPin, HIGH);

delay(1000);
}
}
}

Selamat berkreasi

Bagaimana cara membuat dan mengetes rangkaian elektronik?

01 Sabtu Apr 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

arduino, breadboard, circuits.io, fritzing.org, printed circuit board

Dulu jaman tahun 90an, kalau mau bikin rangkaian elektronik harus dioret2 di kertas lalu bikin desain PCB (printed circuit board), bikin PCB-nya, lalu beli komponen, solder komponen ke PCB, baru deh bisa dites rangkaiannya.

Bersyukur pada jaman tahun 2000an, nda perlu lagi bikin PCB dan nyolder komponen (yg beresiko membakar komponen, terutama komponen aktif spt transistor, sehingga rusak). Dulu desain bisa dibuat dan dites dengan menggunakan breadboard seperti gambar di bawah ini (courtesy from Wikipedia).

1024px-400_points_breadboard
Pcb33.430-g1

Hanya saja dulu harga breadboard lumayan mahal, di kisaran Rp 100.000 – Rp 500.000. Apalagi setelah sering dipakai akan banyak bolongan konektor yang sudah susah dipakai (nda kontak dengan komponen yg dicoblos ke bolongan tsb).

Bersyukur sekarang ada website yg menyediakan emulator breadboard untuk kita bisa membuat desain dan sekaligus mengetes desain rangkaian elektronik kita. Jadi kalau hasil tes memuaskan, baru kita buat aslinya diatas PCB.

Beberapa website yg menyediakan emulator tsb:
circuits.io
fritzing.org

Di website tsb bahkan menyediakan emulator osiloskop dan AVO meter untuk membantu kita mengetes desain rangkaian elektronik kita  🙂

kereen banget !

Ada beberapa rangkaian yg sudah saya bikin di circuits.io, silahkan dicoba2:

https://circuits.io/users/1076338

Yuk mulai berkreasi dengan mendesain rangkaian elektronik kita sendiri.

Pingin tau apa itu ITIL?

23 Kamis Mar 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ 2 Komentar

Tag

Continual Service Improvement, IT Infrastructure Library, ITIL, ITSM, Service Design, Service Operation, Service Strategy, Service Transition

ITIL (IT Infrastructure Library) memberikan arahan bagaimana cara mengelola IT dengan lebih baik. ITIL merupakan dokumentasi best practice dari berbagai perusahaan dalam memberikan layanan IT.

ITIL membagi pengelolaan IT menjadi 5 tahapan yg membentuk siklus:

  1. Service Strategy
    pada tahapan ini kita membuat dokumen yang menjelaskan strategi dari departemen IT untuk mendukung tujuan perusahaan. Dokumen mencakup:
    1. strategi untuk layanan IT
    2. portofolio layanan
    3. dukungan finansial untuk layanan IT
    4. permintaan atau kebutuhan layanan
    5. relasi layanan dengan bisnis
  2. Service Design
    pada tahapan ini kita membuat dokumen yang “menurunkan” strategi menjadi peta layanan dan desainnya. Dokumen mencakup:
    1. desain layanan
    2. katalog layanan
    3. penjaminan layanan
    4. ketersediaan layanan
    5. kapasitas layanan
    6. keberlanjutan layanan
    7. keamanan layanan
    8. suplier layanan
  3. Service Transition
    pada tahapan ini kita membuat dokumen dan sekaligus juga mengawal pengerjaan pengembangan dari layanan, termasuk memperkenalkan layanan baru ke stakeholder. Dokumen mencakup:
    1. rencana transisi dan dukungannya
    2. manajemen perubahan
    3. aset dari layanan dan konfigurasinya
    4. rencana rilis dan pemakaian
    5. validasi dan testing layanan
    6. evaluasi perubahan
    7. manajemen pengetahuan
  4. Service Operation
    pada tahapan ini kita mengelola layanan pada stakeholder. Dokumen mencakup:
    1. manajemen event
    2. manajemen akses
    3. pemenuhan permintaan layanan
    4. manajemen problem
    5. manajemen insiden
  5. Continual Service Improvement
    pada tahapan ini kita membuat dokument tentang tata cara untuk peningkatan layanan. Dokumen mencakup:
    1. identifikasi strategi untuk peningkatan layanan
    2. identifikasi dan tata cara pengukuran
    3. identifikasi dan tata cara pengumpulan data ukur
    4. tata cara pemrosesan data ukur
    5. tata cara analisa data ukur
    6. tata cara presentasi hasil analisa
    7. tata cara mengimplementasikan peningkatan layanan

Ternyata lumayan banyak yg bisa dikaji kalau kita mau meningkatkan layanan IT di perusahaan kita  🙂

Untuk bacaan lebih lanjut: IT Infrastructure Library

Pingin mengelola IT dengan lebih baik?

22 Rabu Mar 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ Tinggalkan komentar

Tag

COBIT, Continual Service Improvement, IT Infrastructure Library, ITIL, ITSM, Service Design, Service Desk, Service Operation, Service Strategy, Service Transition

Capek dikomplain terus layanan IT anda oleh user?
Panas disindir kalau departemen IT anda cuma bisa ngabis2in uang perusahaan?
Pingin mengelola Service Desk (Help Desk) tapi nda tau gimana caranya?
Pingin mengukur kinerja departemen IT anda?
Pingin pamer ke pimpinan dan ke masyarakat bahwa departemen IT sudah melaksanakan IT Service Management?

IT Service Management adalah jargon yg bisa buat menjual diri anda maupun departemen IT anda, atau bahkan perusahaan anda. Menjual bahwa anda, unit anda, atau perusahaan anda sudah melaksanakan dan mengelola layanan dengan baik.

Pertanyaannya menjadi: bagaimana caranya mengelola layanan IT dengan baik?

Ada beberapa acuan atau framework yg bisa kita gunakan untuk hal ini, ada COBIT®, ada ITIL®, ada ISO, dll. Ada banyak framework yg bisa dipakai, tapi jadi bingung milihnya.

Jadi kapan kita memilih ITIL®?
Kapan kita memilih COBIT®?
Kapan kita memilih ISO?

Jawabannya tergantung kondisi eksisting layanan IT di tempat anda.

Jika belum ada atau sangat sedikit layanan IT yg disediakan, atau masih bingung layanan IT apa saja yg perlu disediakan, maka pilihannya adalah ITIL® dari AXELOS.com.

Jika sudah ada layanan IT, lengkap dengan prosedur, proses, instruksi, dll, maka kita bisa meningkatkan kontrol terhadap layanan IT tsb dengan menerapkan COBIT® dari ISACA.org.

Jika sudah ada layanan IT, lengkap dengan prosedur, proses, instruksi, dll, maka kita bisa menguji kesesuaian (comply) dengan aturan2 legal dengan menggunakan ISO.

Presentasi tentang ITIL dan ITSM termasuk Service Desk bisa diunduh di sini:

IT Infrastructure Library

IT Service Management

Memetakan Aplikasi

22 Rabu Mar 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ 1 Komentar

Tag

Application Framework, Business Process Framework, Frameworx, peta aplikasi, TM Forum

Departemen IT anda punya banyak (sekali) aplikasi?
Bingung punya Service Desk (Help Desk) tapi kerjanya hanya reset password?
Terlalu banyak request dari unit lain untuk bikin aplikasi?
Requirement untuk aplikasi selalu nambah terus?

Saatnya untuk mengubah paradigma dari “IT Support” menjadi “IT Driven”

Terlalu banyak aplikasi, apalagi aplikasi2 tsb nda saling nyambung (berdiri sendiri2), memang bisa bikin orang IT pusing kepala  🙂

Cara yg tepat untuk mulai mengurangi beban kehidupan tsb bisa dilakukan sesuai arahan dari TM Forum yang menerbitkan Frameworx. Salah satu komponen di dalam Frameworx adalah Application Framework, yang sangat bermanfaat untuk dipakai jadi peta aplikasi.

Sebentar, apa itu peta aplikasi?
Peta aplikasi digunakan untuk menjawab 3 pertanyaan:

  1. Jika kita punya suatu aplikasi, di domain mana posisi aplikasi tsb?
  2. Seperti apa konstelasi (hubungan) antar aplikasi2 kita?
  3. Apakah kita sudah memiliki semua aplikasi yg dibutuhkan?

Dengan menggunakan peta aplikasi, kita bisa memetakan suatu aplikasi dan kemudian mengetahui apakah aplikasi tsb overdosis (kebanyakan fungsi), underdosis (kekurangan fungsi), ataukah sudah sesuai dosis  🙂

Presentasi tentang peta aplikasi bisa diunduh di sini:

IT Foundation – Application Map

Bagaimana cara mengadakan atau mengajukan suatu proyek IT atau aplikasi?

04 Rabu Jan 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

aanwijzing, assurance, BAST Berita Acara Serah Terima, BAUT Berita Acara Uji Terima, business requirement, fulfillment, IT Blueprint, proyek, software requirement specification, user acceptance test, user requirement

Sering mendengar pengerjaan suatu proyek IT atau aplikasi dg pembiayaan bulk atau nilai total dari proyek. Seperti misalnya, saat suatu perusahaan ingin memiliki website maka dicarilah teman yg biasa membuat website. Saat ditanya berapa biayanya, pembuatnya langsung bilang suatu nominal misalnya 5 juta rupiah. Saat ditanya kenapa biayanya segitu, jawabannya hanya “biasanya memang segitu”.

Hal ini akan menyulitkan pembuatnya jika ternyata ekspektasi pemilik perusahaan berbeda jauh dengan yg dibuatnya. Sebagai contoh, pemilik perusahaan membayangkan website itu spt amazon.com, ada transaksi jual beli didalamnya. Sementara pembuatnya hanya memberikan website 1 arah untuk pengumuman saja, spt normal default wordpress.com.

Untuk menghindari perbedaan persepsi tersebut, biasanya dibuat suatu kesepakatan tertulis yang menjelaskan tentang “barang” yang akan dibuat. Berikut adalah flowchart yg menjelaskan urutan pengadaan suatu proyek IT atau jasa aplikasi.

proses-kerja-pengadaan-proyek-barang-dan-jasa-it

Proses dibagi menjadi 2, yaitu proses pengadaan (fulfillment) dan proses pelayanan (assurance). Dalam proses fulfillment terdapat 2 buah dokumen, yaitu:

  1. Dokumen IT Blueprint (atau beberapa literatur menyebutnya dokumen SRS atau Software Requirement Specification) yang berisi kesepakatan mengenai barang/jasa yang akan dibuat, dan
  2. Dokumen serah terima pekerjaan yang melampirkan juga dokumen uji terima yang menandakan bahwa barang/jasa yang dibuat telah sesuai dengan dokumen IT Blueprint

Sementara itu, dalam proses assurance terdapat 3 buah dokumen, yaitu:

  1. Dokumen PIR (Post Implementation Review) yg berisi peninjauan kembali barang/jasa yg telah digunakan oleh user, untuk memastikan bahwa barang/jasa masih tetap sesuai dg kebutuhan user,
  2. Dokumen Laporan Kinerja yg berisi laporan berkala tentang kinerja barang/jasa yang digunakan
  3. Dokumen Analisa Layanan yg berisi hasil analisa atas dokumen laporan kinerja

Setelah ini kita akan membahas tentang format pengajuan proyek, yg sering disebut dg BoQ atau Bill of Quantity

Apa masalahnya jika suatu institusi tidak lengkap personil IT, IS, dan CS?

03 Selasa Jan 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ Tinggalkan komentar

Tag

computer science, information system, information technology, komposisi personil

Kebetulan saya sering berkunjung ke berbagai institusi, baik institusi bisnis, institusi industri dan institusi akademis. Setiap kali melakukan kunjungan, ada tiga tempat yg selalu saya kunjungi untuk studi banding:

  1. bagian layanan pelanggan
  2. bagian dukungan sistem aplikasi
  3. bagian perpustakaan

Khusus untuk kunjungan ke unit yg memberi dukungan sistem aplikasi, sering saya melihat personil yang ada di unit tersebut didominasi oleh salah satu komponen, baik IT, CS, atau IS. Kira2 apa masalahnya jika unit pendukung sistem aplikasi didominasi hanya oleh salah satu komponen tsb?

Jika didominasi oleh orang IT, maka bisa dilihat teknologi infrastruktur sangat menonjol, WiFi ada di semua tempat dengan koneksi dan kecepatan yg bagus, perangkat kerja menjadi state of the art. Namun ketika berbicara tentang layanan aplikasi, aplikasi yg tersedia diarahkan untuk teknologi infrastruktur, sementara aplikasi untuk pemrosesan informasi masih lemah.

Jika didominasi oleh orang CS, maka bisa dilihat layanan aplikasi sangat menonjol, semua aplikasi sudah mobile dan user friendly, aplikasi sangat sophisticated karena semua aspek ingin dibuatkan layanan aplikasinya. Namun ketika berbicara tentang integrasi antar aplikasi dan integrasi dengan infrastruktur, akan terasa jurang pemisahnya karena aplikasinya canggih dan smart tapi masih dalam silo2 atau pulau2 aplikasi yg tidak terpikirkan tentang integrasinya dan akhirnya integrasi dilakukan dgn sinkronisasi di level database.

Jika didominasi oleh orang IS, maka bisa dilihat layanan aplikasi dan teknologi infrastruktur dangat menonjol, termasuk integrasinya yg direncanakan dengan rapi. Namun karena tidak memiliki resource orang IT dan orang CS, akhirnya semua kegiatan dikerjakan oleh mitra (pihak luar) sehingga kebergantungan terhadap mitra menjadi sangat tinggi, dan informasi penting dan rahasia juga akhirnya dipasrahkan kepada mitra.

Menurut saya, pimpinan tertinggi dari unit dukungan sistem aplikasi sebaiknya berasal dari orang IS untuk menjamin perencanaan, pengembangan dan pengawasan yg optimal. Orang IT bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan atas teknologi infrastruktur sesuai perencanaan yg disepakati dan orang CS bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan atas sistem aplikasi sesuai perencanaan yg disepakati.

Setiap kompetensi ada porsinya, nda perlu merasa bisa segalanya

Apa bedanya IT, IS, dan CS?

30 Jumat Des 2016

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ Tinggalkan komentar

Tag

computer science, information system, information technology

Saat ini banyak yg menggunakan istilah IT dan IS untuk menunjukkan segala sesuatu tentang teknologi yg terkait dg komputer. Ada yg disebut sbg pakar IT, tapi kadang juga disebut sbg pakar komputer dan pakar telematika. Yuk kita coba bahas perbedaan antara IT, IS, dan juga CS.

Dari kepanjangannya:
IT = Information Technology
IS = Information System
CS = Computer Science

Kalau di kita biasa menggunakan istilah:
IT : Teknologi Informasi
SI : Sistem Informasi
CS : Informatika

Jadi apa bedanya IT, IS, dan CS?

IT menangani teknologi di level infrastruktur informasi, spt media transmisi (kabel/optik/radio), dan ruting (router, switch, bridge).

CS menangani teknologi di level sistem operasi dan aplikasinya, spt Linux, FreeBSD, aplikasi multimedia, aplikasi mobile smartphone.

IS menangani manajemen dari IT dan CS untuk tujuan operasi yg efektif dan efisien diantara keduanya.

Oleh karena itu, IT ada di wilayah Teknik Elektro, CS ada di wilayah Teknik Informatika, dan IS ada di wilayah Teknik Industri atau Manajemen.

Saat ini bidang keilmuan ini sudah dipecah2 lagi sehingga menjadi lebih spesifik dan lebih fokus, spt misalnya Information Science yang membahas tentang teknologi terkait informasi itu sendiri (misalnya koding-dekoding, enkripsi-dekripsi, kompresi-dekompresi, dll). Di bawah Information Science terdapat cabang keilmuan yg fokus pada teknik komunikasi dan ada juga yang fokus pada teknik keamanannya.

Semua tergantung kebutuhan dunia bisnis dan industri, saat sedang booming Big Data maka keluarlah cabang keilmuan di dunia akademis yg bernama Information Science untuk memenuhi “kebutuhan” dunia bisnis dan industri tersebut  🙂

Cara Menulis Paper yang Baik dan Benar (bagian 3)

23 Jumat Des 2016

Posted by bogi in Materi Ajar, Teknologi

≈ 2 Komentar

Tag

analisa, dasar teori, implementasi, kesimpulan, pendahuluan, struktur karya tulis, usulan solusi

yuk lanjut lagi, setelah seminggu sibuk dgn revisi paper 🙂

Sekarang kita coba bahas bagaimana caranya menuangkan hasil penelitian kita, terutama terkait dengan strukturnya.

Saat kita membuat buku laporan karya D3, skripsi S1, thesis S2, maupun disertasi S3, biasanya buku tulisan tersebut dibuat dalam struktur 5 bagian:

  1. Pendahuluan
  2. Dasar teori
  3. Desain/Usulan Solusi dan metodologinya
  4. Implementasi dan analisanya
  5. Kesimpulan

Struktur ini banyak diakomodasi dalam berbagai template paper, baik paper untuk konferensi maupun paper untuk jurnal:

  1. Introduction
  2. Related works
  3. Proposed solution
  4. Analysis
  5. Conclusion
  6. (opsional) Future works

Struktur di atas disebut sebagai IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) yang banyak digunakan sejak tahun 1980.

CONsolidated Standards Of Reporting Trials (CONSORT) juga dapat digunakan sebagai struktur dalam penulisan paper. CONSORT terdiri dari total 25 bagian termasuk flow diagram, namun secara umum dapat dibagi menjadi:

  1. Title
  2. Abstract
  3. Introduction
  4. Methods
  5. Results
  6. Discussion
  7. Other information.

Struktur lain yg bisa digunakan adalah StrengThening the Reporting of OBservational studies in Epidemiology (STROBE). STROBE memberikan struktur penulisan yang mirip spt CONSORT, namun dengan penambahan menjadi:

  1. Title
  2. Authors
  3. Study design
  4. Objective
  5. Methods
  6. Results
  7. Conclusion.

Apakah IMRAD, CONSORT, atau STROBE yang akan anda gunakan, semuanya tergantung konteks dari apa yang ingin dilaporkan dalam paper anda.

Intinya, selamat meneliti, menulis, dan mempublikasikannya.

← Older posts

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...