BMS (Bandwidth Management System) sanggup mengatur bandwidth, dan menefisiensikan pemakaiannya dgn melakukan sharing idle bandwidth. Namun pengaturan BMS hanya berlaku dalam 1 titik router saja, dan tidak dimungkinkan untuk mengubah aturan di dalam BMS oleh user diluar admin.

RSVP (Resource Reservation Protocol) menyediakan message yg dapat digunakan untuk mengontrol pengaturan class dan prioritas di dalam BMS, sehingga seorang user dapat melakukan reservasi atau permintaan lebar bandwidth atau QOS tertentu sesuai priviledge-nya.

[download document]

Mengapa kita perlu mengatur bandwidth ?
Ada 5 alasan :

1. bandwidth WAN/Internet mahal
2. optimalisasi penggunaan link
3. alokasi jenis aplikasi
4. prioritas penggunaan link
5. memperketat keamanan

Apa itu Bandwidth Management System ?
mengatur link fisik (main link) dengan cara memecah menjadi beberapa link/pipa virtual dimana setiap link/pipa virtual dapat dibuat kelas (level) untuk jenis trafik dan alokasi bandwidth yang berbeda-beda, dimana link yg idle dapat di-share ke kelas yg lain

Terdapat 3 level atau tipe pengaturan bandwidth :

1. Best Effort
   kondisi tanpa pengaturan sama sekali
2. Traffic Shaping
   pengaturan bersifat statis, tidak ada peminjaman link yg idle
3. BMS (Bandwidth Management System)
   pengaturan bersifat dinamis, link yg idle dapat digunakan oleh user lain

[download document]
[BMS – suatu studi kasus]

[download document]

Video atau Motion Picture adalah gambar bergerak, sehingga memiliki atribut yg sama dg Digital Image, yaitu :

1. posisi pixel pada sumbu horisontal
2. posisi pixel pada sumbu vertikal
3. kedalaman bit dalam pixel
4. jumlah Digital Image setiap detiknya

Kompresi pada video dgn memanfaatkan MPEG, mengenal 2 pendekatan kompresi, yaitu :

1. kompresi temporal
   kompresi dilakukan pada gambar2 yg berdekatan dengan melihat kemiripan antar gambar2 tsb
2. kompresi spatial
   kompresi dilakukan pada masing2 gambar secara independen

[download document]

Kita sudah sering mengenal file MP3, yg berarti file audio musik tersebut dikompresi dgn menggunakan MPEG-1 khusus untuk coding audio-nya. MPEG-1 Audio mengenal 3 layer yg merupakan kompresi yg berkelanjutan, dalam artian kompresi musik dg MPEG-1 Audio layer 3 (atau kita kenal dg MP3) akan melalui kompresi layer 1 (MP1) dan kemudian kompresi layer 2 (MP2) terlebih dahulu.

MP3 merupakan kompresi lossy-asymmetric, dimana dengan memanfaatkan keterbatasan pendengaran manusia, beberapa informasi musik akan dihilangkan karena dimasukkan dalam kategori non-audible (tidak bisa didengar oleh telinga)

[download document]

Informasi suatu Digital Image dibangun dari beberapa atribut :

1. posisi pixel pada sumbu horisontal
2. posisi pixel pada sumbu vertikal
3. kedalaman bit dalam pixel

Teknik kompresi mengenal 4 domain :

1. lossy, jika output dekompressor berbeda dgn data asli
2. lossless, jika output dekompressor sama dgn data asli
3. symmetric, jika proses kompresi berbanding terbalik dgn proses dekompresi
4. asymmetric, jika proses kompresi tidak sama dengan kebalikan dari proses dekompresi

Suatu Digital Image pada umumnya dikompresi pada domain :

1. lossless – asymmetric (GIF)
2. lossy – symmetric (JPEG)

tentunya dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada atribut dari Digital Image yg akan dikompresi.

[download document]