• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Category Archives: Teknologi

Memilih Judul Skripsi yang Keren

11 Minggu Feb 2018

Posted by bogi in Teknologi

≈ 1 Komentar

Tag

analisa, evaluasi, implementasi, memilih judul skripsi

Hari ini ada mahasiswa yg bertanya, judul skripsi apa yg tepat untuk penelitian yg akan dilakukannya?

Sebelumnya memang ybs sudah berdiskusi beberapa kali untuk topik penelitian yg saya berikan. Tapi sepertinya ybs masih belum bisa menuangkan topik yg saya jelaskan panjang kali lebar dalam kata2nya sendiri. Sampai akhirnya ybs bertanya: “judulnya apa ya pak?”  🙂

Sebelum memilih judul skripsi, tentunya harus bisa menentukan topik penelitian kita dengan cara menjawab 3 pertanyaan berikut:

  1. Problem apa yg ingin diangkat dalam penelitian ini?
  2. Solusi apa yg ingin ditawarkan untuk menjawab problem tersebut?
  3. Bagaimana cara anda merealisasikan solusi tersebut?

catatan: 3 pertanyaan tsb sudah pernah saya tulis sebelumnya di:
https://nyomankarna.id/2016/12/09/cara-menulis-paper-yang-baik-dan-benar-bagian-1/
https://nyomankarna.id/2016/12/10/cara-menulis-paper-yang-baik-dan-benar-bagian-2/
https://nyomankarna.id/2016/12/23/cara-menulis-paper-yang-baik-dan-benar-bagian-3/

Sekarang, kembali ke pertanyaan: “judul apa yg sesuai untuk penelitian saya?”

Biasanya judul penelitian itu, mungkin biar terbaca keren dan nendang, diawali dengan beberapa kata sihir: “implementasi“, “analisis“, dan “evaluasi“. Tulisan kali ini hanya untuk membahas perbedaan dari ketiga kata sihir tersebut.


Implementasi, menurut KBBI:

im.ple.men.ta.si /implêmèntasi/

  1. n pelaksanaan; penerapan
  2. n Kom pengembangan versi kerja sistem dari desain yang diberikan

Analisis (bukan analisa), menurut KBBI:

ana.li.sis

  1. n penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)
  2. n Man penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
  3. n Kim penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainya
  4. n Kim penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya
  5. n Kim pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya

Evaluasi, menurut KBBI:

eva.lu.a.si /èvaluasi/

  1. n penilaian: hasil — itu hingga saat ini belum diperoleh
  2. n Komp proses untuk menemukan nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pengguna
  3. n pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang telah ditetapkan sebelumnya

 

Sepertinya kalau baca penjelasan dari ketiga kata sihir tersebut, “implementasi” sudah jelas artinya karena membuat sesuatu yg nyata. Tapi antara “analisis” dan “evaluasi” masih belum jelas garis yang membatasinya. Akhirnya setelah browsing2, didapat website ini:

What Is The Difference Between “Evaluation” and “Analysis” of a Concept?

Analisis outputnya adalah hasil pengukuran yg objektif karena suatu konsep dinilai bagus atau tidaknya berdasarkan angka2 (kuantitatif).

Evaluasi outputnya adalah hasil pengukuran yg subjektif karena suatu konsep dinilai bagus atau tidaknya berdasarkan opini (kualitatif).

Mudah2an hasil browsing ini benar, tapi bedanya terlihat jelas sih dan kalau dibandingkan kembali dg KBBI, jadi bisa dipahami definisi di KBBI-nya 😀

Setelah dapat kata sihir-nya, selanjutnya masuk ke bagian “apa yg akan diimplementasi / dianalisa / dievaluasi?” Tapi next time ya

Konten porno di WhatsApp? Di Google lebih parah kok

09 Kamis Nov 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

google, nawala, porno GIF, regex, telegram, tenor.com, whatsapp, wordfilter

Sudah cukup lama pakai WhatsApp, semenjak GoogleTalk dilikuidasi dan diganti jadi Hangout, langsung beralih ke WhatsApp. Selain WhatsApp saya juga pakai Telegram, sempat pakai BBM dan Line tapi cuma sebulan trus saya hapus. Alasannya karena BBM terasa berat berjalan di hape dg RAM 1GB dan juga karena hampir nda ada rekan kerja atau mahasiswa yg pakai BBM. Kalau Line? Bosen denger bunyi notifikasi yg isinya cuma berita2 gaje  🙂

Beberapa hari ini pada ngeributin adanya konten porno di WhatsApp. Konten porno yg dilaporkan tsb disediakan dalam format GIF namun tidak disediakan langsung oleh WhatsApp, melainkan oleh Tenor. Hal ini terlihat saat kita klik tombol GIF maka akan muncul tulisan “Search GIFs via Tenor”.

Kenapa WhatsApp menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyediakan konten emoji GIF? Banyak alasannya sih, bisa karena alasan bisnis, efisiensi, atau bisa juga karena hanya malas 🙂 Iya, bikin GIF yg bagus itu nda gampang lho, harus sering nonton film agar bisa mencari ekspresi yg sesuai untuk suatu emosi tertentu.

search GIFs via Tenor

Kemarin sempat akses ke Tenor diblok, sehingga saat klik tombol GIF yg muncul “Check your phone’s Internet Connection and try again” karena akses ke Tenor ditutup oleh ISP sesuai instruksi pemerintah. Namun saat ini emoji GIF dari Tenor sudah bisa digunakan lagi karena memang sudah diperbaiki.

Tapi apakah memang benar sudah diperbaiki?

Kalau dicoba, kita sudah tidak bisa lagi search dgn keyword “sex” atau “lesbian”, karena hasilnya adalah “Search return no result”. Namun kalau kita hanya mengetikkan “se” atau “les” beberapa emoji GIF yg sebelumnya diblock ternyata masih muncul.

Kesimpulannya?
Sepertinya Tenor mengaktifkan keyword filtering, jadi jika ada yg menuliskan keyword “sex” dan “lesbian” maka Tenor akan langsung memblokirnya dan memberikan hasil search yg kosong. Tapi jika yg diinputkan adalah “se” atau “les” maka Tenor tidak menganggapnya sbg kata terlarang sehingga beberapa gambar GIF masih tetap muncul.

Teknologi keyword filtering ini sering disebut dengan wordfilter yang hanya membatasi kata demi kata tanpa peduli dengan konteksnya (topik pembicaraan). Sebagai contoh, saat dulu masih suka ngulik2 Squid sbg proxy server, kita bisa membatasi akses user berdasarkan kata terlarang (bad word). Misalnya kita masukkan kata “sex” sebagai kata terlarang, maka jika user browsing ke suatu situs yg ada frase “sex”-nya maka akses ke situs tsb akan diblokir. Padahal mungkin saja frase “sex” tsb adalah untuk mengirimkan form yg menanyakan jenis kelamin kita (male atau female).

Teknik wordfiler yg lebih canggih adalah regex atau regular expression, dimana pembatasan akses tidak hanya berdasarkan kata terlarang, tapi juga melihat konteks atau isi dari informasi lengkapnya. Misalnya suatu situs membahas tentang sextan, suatu alat navigasi untuk mengukur jarak antara 2 benda. Kata “sextan” mengandung frase “sex” yg jika menggunakan wordfilter sederhana maka akan langsung diblok, namun dgn menggunakan regex maka akses ke situs tsb akan dibuka karena sextan tidak terkait dengan “sex”.

Kembali ke WhatsApp.
Bagaimana caranya agar emoji GIF yg tidak pantas tadi bisa ditutup sepenuhnya?
Jawabannya cuma bisa dilakukan oleh Tenor. Tenor harus mau mengkategorikan dan merating emoji-nya. Spt misalnya mana yg konten dewasa dan mana yg konten remaja, dan mana yg konten semua umur.
Dengan adanya kategori dan rating tersebut, WhatsApp atau pengguna jasa Tenor bisa membatasi akses ke emoji tertentu.

Apa alternatif dari WhatsApp agar terhindar dari emoji GIF yg tidak pantas tsb?

Telegram?
sama saja, kita bisa mencari emoji GIF di Telegram yg tidak pantas untuk dikonsumsi anak2.

Kemarin ada yg mengatakan “ngapain ngeributin porn GIF di WhatsApp? di Google lebih parah tuh”. Seharusnya kita tidak membandingkan kasus WhatsApp dengan Google. WhatsApp melalui Tenor menyediakan konten-nya langsung, sementara Google hanya mengindex (menyimpan metadata) gambar2 yg disimpan di tempat lain. Jadi menurut saya kita nda bisa menyalahkan Google yg menyimpan gambar porno, karena Google tidak menyimpannya. Tapi kita bisa menggunakan fitur “Send Feedback” yg disediakan Google untuk melaporkan gambar2 yg tidak pantas. Selain itu, kita bisa memanfaatkan layanan DNS Nawala untuk memblokir akses ke situs2 yg tidak pantas. Tetap muncul di Google, tapi begitu linknya diklik akan diblokir oleh Nawala.

google send feedback

Internet sehat dan bersih  🙂

Amankah data nomor KTP dan KK saya saat proses registrasi kartu SIM?

03 Jumat Nov 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ 1 Komentar

Tag

amankah data kartu SIM, cara registrasi kartu SIM, fungsi kartu SIM, registrasi kartu SIM

registrasi20kartu20prabayar
(gambar diambil dari siaran pers Kominfo: NO. 209/HM/KOMINFO/10/2017)

Beberapa hari ini banyak yg meributkan tentang keamanan data (dan perlunya melakukan) registrasi kartu SIM. Saya coba bahas dari aspek keamanan aja, karena kebetulan saya meneliti di bidang ini 🙂

Sebelum membahas registrasinya, kita coba bahas tentang kartu SIM ini terlebih dahulu. Kartu SIM (Subscriber Identity Module) adalah kartu akses agar kita sebagai pelanggan bisa terhubung dengan jaringan suatu operator. Jadi bisa dikatakan kartu SIM adalah kunci untuk bisa bergabung dengan jaringan operator, entah Telkomsel, XL, Indosat, atau operator lainnya. Karena menjadi kunci akses, maka kartu SIM harus menyimpan informasi penting seperti:

  • nomor khusus dan unik:
    • serial number ICCID (integrated circuit card identifier) yg bersifat unik dan diberikan oleh pabrik pembuat kartu tersebut (bukan oleh operator)
    • nomor telpon IMSI (international mobile subscriber identity) yg diberikan oleh operator khusus hanya untuk 1 kartu tersebut,
  • informasi keamanan (autentikasi dan enkripsi),
  • dua buah password: PIN dan PUK,

dan karena sisa memory di kartu SIM masih cukup banyak (biasanya 64 kB), maka sisanya bisa digunakan untuk:

  • menyimpan konten SMS,
  • menyimpan kontak (phone-book), dan
  • beberapa informasi tambahan khusus yg didesain oleh masing2 operator (beda operator beda informasi tambahan).

Karena SIM berfungsi menyimpan informasi, maka kartu SIM adalah smart card yg bisa disetarakan dengan flash disk yg sering kita gunakan untuk menyimpan file.

Sekarang mari kita bahas registrasi kartu SIM. Kalau dilihat dari skenario registrasi yang ada di website Kominfo, maka urutannya spt ini:

  1. kita mengirimkan SMS ke 4444 yg berisi nomor KTP dan nomor KK (tidak perlu mengirimkan informasi lain selain nomor KTP dan KK)
  2. server 4444 di dalam jaringan operator anda akan menerima SMS ini dan mengirimkan isi SMS ke server Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil) lewat Internet
  3. jika nomor KTP sesuai dengan nomor KK maka server dukcapil akan mengirimkan balasan semacam “Okay” ke server 4444, tapi jika kedua nomor  teb tidak sesuai maka server dukcapil akan mengirimkan balasan semacam “Tidak okay”
  4. pesan “Okay” atau “Tidak okay” ini akan diteruskan ke kita sebagai pelanggan

registrasi kartu sim prabayar

Sekarang yuk kita analisa skenario tsb. Kita coba analisa dari kekawatiran yg berkembang di masyarakat.

Ada beberapa kekawatiran di masyarakat terkait registrasi kartu SIM ini:

  • Gimana kalau data KTP dan KK kita dicuri?
    analisa: okay, kita analisa berdasarkan sudut pandang orang yg ingin mencuri data nomor KTP dan KK. Jika dilihat tahapan registrasi, data nomor KTP dan KK akan melewati server 4444 dan server dukcapil melalui Internet.

    1. Jaringan operator anda bisa kita asumsikan aman, karena jaringan ini private (dikendalikan penuh oleh operator ybs)
    2. Bagaimana dengan server 4444? Bisa kita asumsikan aman juga karena server tsb juga masih ada di jaringan private operator
    3. Bagaimana dengan server Dukcapil? Seluruh data nomor KTP dan KK sudah ada di sini, jadi kalau seseorang ingin mencuri data nomor KTP dan KK ya mestinya diarahkan ke sini. Jadi mau ada acara registrasi kartu SIM atau nda ya nda ada hubungannya dengan kekawatiran data nomor KTP dan KK akan dicuri dari server Dukcapil. Berarti nda ada kaitannya dg registrasi kartu SIM, lha wong datanya udah ada di server Dukcapil tsb kok
    4. Bagaimana dengan Internet? Koneksi antara server 4444 dg server Dukcapil sudah pasti aman, karena hanya server 4444 yg boleh “bertanya” pada server Dukcapil dan ini sudah pasti diamankan melalui berbagai mekanisme:
      1. server 4444 harus mengirimkan credential tertentu ke server Dukcapil untuk bisa bertanya. Credential disini bisa mencakup username, password, dan informasi keamanan lainnya (spt misalnya session key, random ID, kunci enkripsi, dll)
      2. alamat IP dari server 4444 dikunci di server Dukcapil, sehingga hanya server2 tertentu saja yg bisa “bertanya” ke server Dukcapil
      3. alamat MAC dari server 4444 dikunci di server Dukcapil, sehingga hanya server2 tertentu saja yg bisa “bertanya” ke server Dukcapil (cat: mekanisme ini cukup sulit diterapkan, karena alamat MAC biasanya akan hilang kalau melewati router)
      4. tunneling spt VPN, sehingga hanya server2 tertentu yg bisa “bertanya” ke server Dukcapil
  • Kesimpulan: data nomor KTP dan KK dapat diasumsikan aman selama proses registrasi kartu SIM

  • Gimana kalau data KTP dan KK kita dipakai untuk membuat KTP palsu?

    analisa: okay, kita analisa berdasarkan pihak yg ingin membuat KTP palsu. Siapa yg ingin membuat KTP palsu? Pemerintah? Lha data nomor KTP dan KK kan sudah tersedia semuanya di server Dukcapil. Jadi mau ada acara registrasi kartu SIM atau nda ya nda ada hubungannya dengan kekawatiran data nomor KTP dan KK akan dicuri dari server Dukcapil

  • Kesimpulan: proses registrasi kartu SIM ini hanya menambahkan nomor hape kita ke data Dukcapil, yang tadinya sudah ada nomor KTP dan nomor KK, sekarang ditambahkan nomor hape

Jadi menurut saya kekawatiran masyarakat terhadap acara registrasi kartu SIM ini belum cukup kuat. Justru dengan adanya nomor hape di data Dukcapil akan lebih banyak manfaatnya, spt misalnya:

  • Tidak akan ada lagi penipu berbasis hape, spt minta pulsa, keluarga ada di rumah sakit dan perlu biaya tambahan dg cepat, menang undian, minta transfer, dll
  • Sosial media akan lebih tenang dan kondusif untuk diskusi dan berbagi karena berkurangnya informasi yang salah (hoax, framing, disinformasi, dll)

Memang ada beberapa hal yg perlu diperhatikan:

  • Karena 1 nomor KTP bisa menyimpan sampai 3 nomor hape, sebaiknya kuota tersebut dihabiskan agar tidak ada orang lain yg menggunakan nomor KTP kita
  • Agar diingat juga, registrasi ini berlaku khusus untuk kartu prabayar, jadi yg pasca bayar belum perlu kuatir
  • Keamanan selama proses data harus diaudit untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat

Silahkan jika ada yg ingin ditambahkan atau diklarifikasi  🙂

Bagaimana cara mendaftar di SINTA?

28 Sabtu Okt 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

forlap, google scholar, ristekdikti, scopus, sinta, sinta2

sinta_logo

Beberapa hari ini teman2 dosen pada meributkan SINTA (Science and Technology Index), suatu portal indexing untuk karya tulis ilmiah. Sebenarnya portal ini sudah dirilis sejak lama, tapi karena ada kendala di sinkronisasi maka banyak dosen yg akhirnya tidak begitu mempedulikan (padahal infonya pengurusan JFA akan mengacu pada portal SINTA ini).

Jadi, apa itu SINTA?
SINTA adalah portal indexing dari indexing 🙂 karena SINTA merekap hasil indexing yg ada di Google Scholar dan Elsevier Scopus.

Google Scholar mengindex berbagai karya tulis yang memenuhi aturan yg mereka miliki (spt misalnya metadata, aksesibilitas dan sebaran dokumennya). Google Scholar tidak peduli apakah karya tulis tersebut telah melalui proses review atau tidak, sepanjang output dokumennya memenuhi kriteria maka dokumen tsb akan diindex. Hal ini berbeda dengan Elsevier Scopus yg selain memiliki persyaratan atas output dokumennya (spt Google Scholar) juga mensyaratkan proses penerbitan dokumen yg juga harus memenuhi standar mereka. Jadi Google Scholar hanya peduli dengan output dokumen sementara Elsevier Scopus peduli dengan output dokumen dan juga prosesnya.

Sekarang, bagaimana caranya agar kita sebagai author bisa terdaftar di Sinta?

Sebelum bisa terdaftar di Sinta, kita harus terdaftar terlebih dahulu di Google Scholar dan juga Elsevier Scopus. Untuk mendaftar di Google Scholar anda harus login dengan akun Google terlebih dahulu dan selanjutnya bisa berkunjung ke sini dan untuk mendaftar di Elsevier Scopus bisa langsung berkunjung ke sini.

Tampilan untuk registrasi di Google Scholar:
register scholar

Tampilan untuk registrasi di Elsevier Scopus:
register scopus

Hasil dari registrasi di Google Scholar adalah Google Scholar ID lengkap dengan URL sbg homepage-nya. Contoh berikut adalah Google Scholar saya:
https://scholar.google.com/citations?user=-cr8aHgAAAAJ&hl=en
yang berarti Google Scholar ID saya adalah: -cr8aHgAAAAJ

Hasil dari registrasi di Elsevier Scopus adalah Scopus ID lengkap dengan URL sbg homepage-nya. Contoh berikut adalah Scopus saya:
https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=56523130400
yang berarti Scopus ID saya adalah 56523130400

Dengan berbekal Google Scholar URL dan Scopus ID, sekarang kita bisa daftar ke SINTA. SINTA bisa diakses dengan dua alamat yg sebenarnya hanya alias saja:
http://sinta.ristekdikti.go.id/ atau
http://sinta2.ristekdikti.go.id/

Pada portal SINTA klik menu “Registrasi” dan isi data2 yg dibutuhkan:
register sinta

Lalu klik “Register” dan tunggu verifikasi dari tim admin SINTA. Saat akun anda sudah terverifikasi maka anda akan mendapatkan email notifikasi dari admin SINTA.

Selamat mencoba!

Apa Kelebihan dari SAP?

05 Kamis Okt 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

integritas data, proses bisnis, SAP

200px-sap_2011_logo-svg

taken from Wikipedia https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/59/SAP_2011_logo.svg/200px-SAP_2011_logo.svg.png

Nda kerasa sudah cukup lama juga nda menulis di blog ini. Sebulan lebih 🙂
Sebulan ini memang lagi banyak dokumen yg harus diselesaikan, salah satunya dokumen rekomendasi utilisasi SAP berbasis cloud. Jadi kali ini mau coba sharing tentang SAP berbasis cloud.

SAP adalah produk software dari SAP SE, sebuah perusahaan yg berlokasi di Jerman. SAP kepanjangan dari Systeme, Anwendungen und Produkte in der Datenverarbeitung, atau jika di-Inggris-kan menjadi Systems, Applications & Products in Data Processing. Tapi apa bedanya SAP dengan aplikasi lainnya?

Bagi yg pernah bekerja di bidang IT atau pernah terlibat dalam proses pengadaan suatu layanan berbasis software, tentu mengetahui adanya fase pemilihan teknologi yang akan digunakan. Saat memilih teknologi, tentunya ada pertimbangan seperti misalnya apakah mau menggunakan in-house (bikin sendiri atau minta dibuatkan mitra) atau menggunakan off-the-shelf (aplikasi yg sudah jadi dan tinggal pakai).

SAP termasuk aplikasi off-the shelf yang bermain di level proses bisnis. Dalam artian, proses bisnis apa pun yang digunakan di perusahaan anda, SAP akan bisa mengakomodasinya. Hal ini memberikan beberapa keuntungan:

  1. Para pengambil keputusan bisa fokus pada pengembangan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien ketimbang fokus pada pengembangan layanan IT yang akan mendukungnya. Hal ini karena perubahan pada proses bisnis akan dapat dengan mudah diterapkan di SAP, sehingga idealnya perubahan proses bisnis hari ini dapat diterapkan di SAP pada hari yang sama.
  2. Kredibilitas perusahaan anda akan jauh meningkat, karena para auditor sangat menyukai SAP karena seluruh integritas data-nya sangat terjamin. Dalam artian tidak akan ada yg bisa merubah2 data untuk menyesuaikan dengan audit.

Sounds very good? Namun seperti halnya mata uang yang memiliki 2 sisi, ada beberapa pertimbangan yang harus diperiksa sebelum memutuskan menggunakan SAP, seperti misalnya:

  1. Jika proses bisnis di perusahaan anda belum dewasa (mature), yg berarti sangat sering berubah, hal ini akan menyulitkan implementasinya di SAP. Sebagai contoh, kemarin proses bisnis yg berlaku adalah A –> B –> C, ingin disederhanakan menjadi A–> C. Sesaat setelah proses bisnis ini diubah, baru disadari bahwa banyak transaksi yg sedang dalam tahapan B. Karena tahapan B sudah hilang, maka transaksi tersebut tidak bisa dilanjutkan, yg berarti harus dibikin ulang mulai dari tahapan A.
  2. Biaya implementasi SAP cukup tinggi, karena membutuhkan dukungan hardware yang benar2 high end dan kapasitas yang sangat besar. Misalnya untuk RAM dibutuhkan minimal 32GB untuk mesin training (kebayang berapa minimal RAM untuk mesin produksi)
  3. Biaya operasional SAP cukup tinggi, karena kebanyakan berbasis lisensi (misalnya untuk profesional user biayanya di angka belasan juta per user per tahun)

Karena biaya yg mahal, makanya saat ini banyak yg menawarkan layanan pemakaian SAP berbasis komputasi awan (cloud-based), sehingga team IT di perusahaan tidak perlu pusing mengelola hardware yang canggih (baca: mahal).

Bahkan saat ini sudah ada yg menawarkan layanan pemakaian SAP berbasis Managed Service, yg berarti aplikasi SAP bisa kita gunakan dalam bentuk SaaS dan seluruh operasional dan maintenance-nya diserahkan ke pihak ketiga.

Tertarik menggunakan SAP?

SM Bus Controller ternyata (sangat) penting untuk mengatur komputer secara keseluruhan

31 Kamis Agu 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ 2 Komentar

Tag

asus x201e, device driver, rufus, sm bus controller, windows 7 32 bit

sm bus controller

Persis seminggu lalu laptop terbanting dari meja karena kabel2nya tersangkut kaki sendiri. Saat mengajar memang kabel2nya banyak banget, ada kabel power, kabel VGA buat ke proyektor, kabel ke speaker (buat nyetel short video), dan kabel ke camera digital untuk memperlihatkan suatu perangkat (spt prototype, kabel, konektor, dll) lewat proyektor. Untungnya mouse sudah wireless  🙂

Alhasil seminggu ini berusaha menghidupkan kembali laptop Asus x201e ini, yg ternyata kerusakan terjadi pada hard disk. Iya, memang susah move on dari laptop ini, karena selain sudah menemani saya selama 4 tahun, performa-nya juga luar biasa (bandel banget). Akhirnya membeli hard disk baru merk Western Digital dengan kapasitas 500 GB dan menginstallnya dengan Windows 7 yg 32 bit (iya, susah juga move on dari sistem operasi (OS) yg satu ini, karena sudah terbiasa menggunakannya, padahal dari kampus sudah disediakan Windows 10).

Menggunakan aplikasi Rufus untuk membuat bootable flash disk, saya install ulang Asus x201e dengan Windows 7 Professional. Instalasi berjalan mulus karena USB sbg koneksi flash disk yg digunakan untuk booting sudah terdeteksi dengan driver yg ada di Windows 7 Professional. Bagian terberat adalah mencari device driver untuk berbagai perangkat keras yg ada di Asus x201e ini. Website Asus hanya menyediakan device driver untuk Windows 7 yg 64 bit, sementara saya menggunakan yg 32 bit. Mau ngambil dari Internet, rada kuatir dg virus dan malware.

Solusi? Install Avast Anti Virus untuk mencegah kena virus dan malware.
Tapi ada kendala baru, gimana caranya unduh Avast jika Wifi laptop-nya belum berfungsi?
Setelah browsing2, ternyata ada situs 3dpchip.com yg menyediakan 1 file besar (3DP Net) yg isinya buanyaaak banget device driver berbagai perangkat network. Alhasil salah satunya ternyata adalah device driver yg dibutuhkan untuk Wifi-nya Asus x201e.

Setelah diamankan dengan Avast, baru deh berani mencari2 device driver yg sesuai di Internet. Akhirnya setelah 1 jam, semua device telah mendapatkan driver-nya, kecuali 1 device yaitu “SM Bus Controller”.

Awalnya saya pikir “ah… cuma 1 device, biarin aja deh, paling juga nda ngefek banget”. Tapi ternyata setelah laptop direstart, kipas di dalam laptop jadi berisik banget krn bertiup sangat kencang, hard disk-nya juga berbunyi kemrosok spt sedang bekerja sangat keras, dan yg membuat cemas adalah laptop terasa panas. Penasaran dan coba browsing2 ternyata SM Bus Controller ini yg bertanggung jawab untuk mengelola performa dari keseluruhan sistem.

SM Bus Controller or System Management Controller is a Chipset on the Motherboard. Its main purpose is to monitor the board’s voltage and temperature.

Setelah cari sana dan cari sini, akhirnya didapat driver yg sesuai di website Asus. Dan ajaib, setelah diinstall, suara yg berisik dari laptop langsung menjadi hening  🙂
kipas berputar sangat perlahan, hard disk juga hening, dan laptop tidak terasa panas lagi.

Pelajaran yg didapat dari sini: pastikan semua device di dalam komputer bekerja dengan sempurna dengan menggunakan driver yang sesuai  🙂
Karena dengan driver yg sesuai dan minimum (maksudnya cukup install drivernya saja, nda perlu aplikasinya) dijamin komputer anda terasa sangat cepat.

Membangun Rangkaian Elektronik dengan Tinkercad dari Autodesk

14 Senin Agu 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, microprocessor, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

arduino, digital clock, seven segment, tinkercad

digital clock using arduino at tinkercad from autodesk

Jaman kuliah dulu kalau mau bikin rangkaian elektronik ya harus dibikin beneran dengan komponen langsung. Belum ada emulator buat mendesain dan mengetes apakah rangkaian elektronik bisa berjalan atau tidak.

Saat ini semua sudah dimudahkan dengan adanya SPICE buat mendesain dan mengetes rangkaian elektronik analog, spt misalnya amplifier dan filter. Sementara untuk mendesain rangkaian elektronik digital, kita bisa menggunakan Tinkercad dari Autodesk (https://www.tinkercad.com). Meskipun daftar komponen di Tinkercad cukup terbatas, namun sudah cukup untuk belajar dan bermain mendesain rangkaian sederhana. Dan yg membuatnya lebih menarik adalah adanya komponen Arduino sebagai development board berbasis mikrokontroler Atmel.

Gambar di atas menunjukkan desain jam digital dengan bantuan Arduino Uno. Desain ini saya buat untuk membantu teman yg ingin membuat sendiri jam digital untuk gereja. Rangkaian lengkapnya bisa dicoba di sini (perlu login terlebih dahulu untuk mensimulasikan rangkaian ini):

https://tinkercad.com/things/k1uhp8IrAko

Cara kerjanya adalah sbb:

  1. Di dalam Arduino dilakukan counting detik dari 0 sampai 86400 (1 hari)
  2. Setiap detik Arduino mengirimkan angka “detik”, “menit”, dan “jam” secara serial dan bertingkat ke deretan SIPO (Serial In Parallel Out) 74HC595
  3. Setelah semua angka terkirim, Arduino mengirimkan sinyal “latch” untuk membuka SIPO 74HC595 sehingga output parallel-nya terbuka dan dapat digunakan untuk menyalakan seven segment
  4. Ulangi ke langkah 2

Berikut source code Arduino Uno-nya:

int digit[] = {
// xgfedcba (x = not used)
B11000000,   // 0
B11111001,   // 1
B10100100,   // 2
B10110000,   // 3
B10011001,   // 4
B10010010,   // 5
B10000010,   // 6
B11111000,   // 7
B10000000,   // 8
B10010000}; // 9

//Pin connected to ST_CP of 74HC595
int latchPin = 10;
//Pin connected to SH_CP of 74HC595
int clockPin = 8;
//Pin connected to DS of 74HC595
int dataPin = 0;

void setup()
{
pinMode(latchPin, OUTPUT);
pinMode(clockPin, OUTPUT);
pinMode(dataPin, OUTPUT);
}

void loop()
{
int i,hari;
int time[6];

for(hari=0; hari<1825; hari++)
{
for(i=0; i<86400; i++)
{
time[0] = (i/36000);       // Hour
time[1] = (i/3600)%10; // Hour
time[2] = (i/600)%6;     // minute
time[3] = (i/60)%10;     // minute
time[4] = (i/10)%6;       // second
time[5] = i%10;             // second

digitalWrite(latchPin, LOW);
shiftOut(dataPin, clockPin, MSBFIRST, digit[time[4]]);
shiftOut(dataPin, clockPin, MSBFIRST, digit[time[5]]);
digitalWrite(latchPin, HIGH);

delay(1000);
}
}
}

Selamat berkreasi

Emang mesin bisa ngecek hoax?

27 Sabtu Mei 2017

Posted by bogi in sosialita, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

artificial intelligence, hoax, stop free account

Saat ini banyak orang jadi berharap banyak agar berita hoax bisa dicek langsung oleh mesin sehingga berita2 hoax bisa dihilangkan. Kayaknya orang2 tsb kebanyakan nonton film science fiction yg menonjolkan AI (artificial intelligence) yg sudah setara bahkan lebih baik dari manusia. Sayangnya sampai saat ini AI masih bekerja sesuai algoritma yg diajarkan padanya, dan masih sangat jarang sekali mesin AI yg bisa belajar sendiri, dalam artian bisa mengembangkan pengetahuannya dg belajar sendiri dan menambahkan hasil belajar tsb ke pengetahuannya.

Jika kita ingin suatu mesin bisa mengecek hoax, maka ada beberapa pendekatan yg bisa digunakan, dan itu semua adalah kuantitatif yg outputnya adalah nilai persen tingkat kepercayaan:

  1. mengecek sumber asal muasal berita, apakah dari situs berita terpercaya atau tidak. Jika berasal dari situs berita yang tidak terpercaya (spt misalnya portal opini atau yg tidak pernah menerbitkan versi media cetaknya), maka berita tersebut bisa dinyatakan hoax
  2. mengecek kredibilitas orang yg menulis berita tsb, apakah dia memang kompetensinya di bidang tsb atau tidak
  3. mengecek kredibilitas orang yg “share” berita tsb, apakah dia memang kompetensinya di bidang tsb atau tidak
  4. menghitung jumlah yg ngasi “like” dan “share” berita tsb

Jadi intinya adalah pelabelan informasi, jika label-nya salah ya hasil perhitungan persentase tingkat kepercayaannya juga salah.

Tapi pernah kepikiran aja, sumber dari penyebaran berita hoax sebenarnya adalah krn begitu banyaknya situs berita yg tidak kredibel dan akun sosmed yg juga tidak kredibel. Semua itu karena sampai saat ini kita masih bisa dengan bebas membuat akun sosmed, dengan nama apa pun, dengan identitas apa pun.

Andaikan Google, Yahoo, Hotmail, Facebook, dll.nya menghentikan kebebasan pembuatan akun dan meminta calon user untuk menginputkan identitas resminya, saya kok yakin banget orang akan mikir berkali2 sebelum menyebarkan berita hoax, karena akun mereka sudah disambungkan dengan nomor KTP masing2.  🙂

Bagaimana cara membuat dan mengetes rangkaian elektronik?

01 Sabtu Apr 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT, Teknologi

≈ Tinggalkan komentar

Tag

arduino, breadboard, circuits.io, fritzing.org, printed circuit board

Dulu jaman tahun 90an, kalau mau bikin rangkaian elektronik harus dioret2 di kertas lalu bikin desain PCB (printed circuit board), bikin PCB-nya, lalu beli komponen, solder komponen ke PCB, baru deh bisa dites rangkaiannya.

Bersyukur pada jaman tahun 2000an, nda perlu lagi bikin PCB dan nyolder komponen (yg beresiko membakar komponen, terutama komponen aktif spt transistor, sehingga rusak). Dulu desain bisa dibuat dan dites dengan menggunakan breadboard seperti gambar di bawah ini (courtesy from Wikipedia).

1024px-400_points_breadboard
Pcb33.430-g1

Hanya saja dulu harga breadboard lumayan mahal, di kisaran Rp 100.000 – Rp 500.000. Apalagi setelah sering dipakai akan banyak bolongan konektor yang sudah susah dipakai (nda kontak dengan komponen yg dicoblos ke bolongan tsb).

Bersyukur sekarang ada website yg menyediakan emulator breadboard untuk kita bisa membuat desain dan sekaligus mengetes desain rangkaian elektronik kita. Jadi kalau hasil tes memuaskan, baru kita buat aslinya diatas PCB.

Beberapa website yg menyediakan emulator tsb:
circuits.io
fritzing.org

Di website tsb bahkan menyediakan emulator osiloskop dan AVO meter untuk membantu kita mengetes desain rangkaian elektronik kita  🙂

kereen banget !

Ada beberapa rangkaian yg sudah saya bikin di circuits.io, silahkan dicoba2:

https://circuits.io/users/1076338

Yuk mulai berkreasi dengan mendesain rangkaian elektronik kita sendiri.

Apa beda data analyst, data engineer, dan data scientist?

19 Minggu Feb 2017

Posted by bogi in Seputar IT, Teknologi

≈ 6 Komentar

Tag

big data, data analyst, data engineer, data scientist

Sip, kopi aceh sudah tersedia beserta roti goreng, sekarang saatnya melanjutkan tulisan sebelumnya tentang bicara data  🙂

Semenjak mengambil kuliah doktoral, saya jadi lebih berhati2 dalam menggunakan istilah. Jika ragu apakah pengertian yg saya miliki memang sama dengan pengertian masyarakat umum, maka saya membiasakan diri untuk terlebih dahulu membuka 3 situs: Wikipedia, Google Translate, dan KBBI. Jika masih ragu juga, maka saya biasa browsing ke situs2 lainnya, biasanya yg memiliki domain dot org (.org).

Sekarang kita coba bahas, apa bedanya data analyst, data engineer, dan data scientist.

Data Analyst, adalah orang yang membangun laporan (baik dalam bentuk grafik maupun tabel) sesuai dengan kebutuhan para pimpinan. Laporan tsb akan dijadikan referensi utama bagi para pemimpin dalam mengambil kebijakan untuk mengarahkan perusahaan. Untuk dapat membangun laporan, seorang Data Analyst harus menguasai query untuk mengetahui apakah laporan mengambil data yg benar dan laporan memiliki format yg benar untuk mempermudah pemahaman.

Data Engineer, adalah orang yang membangun infrastruktur untuk big data, yaitu seluruh data yang dapat berguna untuk diambil datanya tapi masih tidak beraturan (tidak terstruktur). Selanjutnya Data Engineer akan mengolah big data dan mencuplik beberapa data penting yg berkaitan dan meletakkannya di suatu database khusus untuk selanjutnya diolah oleh Data Analyst atau Data Scientist.

Data Scientist, adalah Data Analyst yang memiliki kemampuan untuk menyediakan “penerawangan” atau ramalan atas data. Jika Data Analyst hanya membuat laporan, maka Data Scientist selain membuat laporan juga harus dapat memberikan nilai terhadap data tersebut, spt misalnya trends, forecast, dan prediction untuk membantu para pemimpin dalam mengambil kebijakan arah perusahaan.

Sudah cukup jelas kah apa bedanya Data Analyst, Data Engineer, dan Data Scientist ?

← Older posts
Newer posts →

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...