Rabu, 23 Nov 2016, Hotel Hilton, Bandung
Hari ini berjumpa dengan seorang adjunct professor (seseorang yang diminta untuk mengajar di PT (perguruan tinggi) karena expertise-nya) di Malaysia, beliau sudah cukup sepuh, 73 tahun usianya dengan rambutnya yang sudah memutih namun masih sangat sangat amat enerjik 🙂
Beliau bercerita tentang Malaysia. Sudah sejak lama pemerintah Malaysia mewajibkan seorang pengusaha yang sudah pinisepuh (expert) dan sukses dalam berbisnis untuk mengabdi  di dunia pendidikan. Hal ini untuk memacu sinergi antara dunia riset di perguruan tinggi dengan dunia bisnis di perusahaan tempatnya berkarir. Bahkan beliau bercerita baru saja menandatangani persetujuan pendirian hub (bridge/penghubung), sebagai mediator untuk mengkomunikasikan hasil riset perguruan tinggi ke dunia bisnis dan industri dan juga sebagai media bagi dunia bisnis untuk menyampaikan gagasannya kepada para periset.
Hal ini mengingatkan saya pada konsep lawas lebih dari 20 tahun yg lalu, yaitu Link and Match. Konsep ini saya dengar saat masih menjadi mahasiswa di STT Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom). Karena sekarang saya menjadi dosen di perguruan tinggi tersebut (sekarang telah menjadi Universitas Telkom) dan Ketua STT Telkom saat itu saat ini juga menjadi dosen di Universitas Telkom, maka saya punya kesempatan untuk menggali kembali konsep ini langsung ke yang berkepentingan.
Awalnya saya mengira bahwa konsep Link and Match berasal dari Pa Cacuk, direktur utama Telkom saat itu. Tapi setelah bertanya langsung ke Ketua STT Telkom saat itu, sungguh menakjubkan penjelasannya.
Ternyata konsep tersebut berasal dari Pa Bambang Hidayat, Ketua STT Telkom saat itu. Konsep tersebut dikemukakan saat beliau bertemu dengan Mendikbud saat itu dan semenjak itu menjadi konsep yang digunakan di lingkungan pendidikan. Link and Match bermaksud agar link (hubungan) antara dunia riset akademis tetap berhubungan dengan kebutuhan industri dan bisnis dan output dari dunia riset akademis juga match (sesuai) dengan kebutuhan industri dan bisnis.
Sudah lebih dari 20 tahun yang lalu kita mendengar konsep ini, sudah dimana kah kita saat ini?
Saat ini Universitas Telkom juga membangun BTP (Bandung Techno Park) yang bertujuan sebagai mediasi (hub) antara dunia riset akademisi dengan dunia industri dan bisnis. Profil lengkap Bandung Techno Park dapat dilihat di websitenya (http://bandungtechnopark.com)