• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Tag Archives: habiskan yang diambil

Ambil yang Kau Butuhkan, Habiskan yang Kau Ambil

19 Selasa Mar 2019

Posted by bogi in sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

ambil yang dibutuhkan, habiskan yang diambil, kearifan budaya

Sejak kecil saya sudah nda punya Bapak, jadi otomatis Ibu yang membesarkan saya. Setiap malam, kami dibiasakan untuk makan malam bersama, duduk di meja dan menyantap apa pun makanan yang disajikan, tidak boleh mengeluh. Selain itu, setiap orang di keluarga, harus mengambil sendiri nasi dari tempatnya sesuai porsinya masing-masing, dan wajib menghabiskan sejumlah yang diambil tersebut. Kalau ada yg belum habis, maka seluruh anggota keluarga harus menunggu sampai semua piring makan bersih.

Setelah selesai santap malam, seluruh peralatan makan dibereskan. Ada yang bertugas membersihkan peralatan makan, ada yg bertugas menyimpan lauk yang belum habis di lemari, dan ada yg bertugas membersihkan meja makan. Kemudian ritual dilanjutkan dengan belajar bersama, tetap di meja makan (soalnya cuma ada 1 meja di rumah). Meskipun apa yg dipelajari berbeda2, tapi tetap belajarnya di 1 meja. Dulu ritual ini bisa terjaga, karena belum ada Internet, belum ada gadget, dan acara TV juga membosankan.

Setelah beberapa puluh tahun, saya baru menyadari kalau ada pelajaran bagus yang sebenarnya diajarkan oleh Ibu tentang ritual mengambil nasi ini. Yaitu:

 Ambil lah sesuai yang kau butuhkan, dan habiskan apa yang telah kau ambil

Nda tau juga berasal dari mana budaya yang Ibu ajarkan ini, mungkin budaya Jawa karena Ibu saya berasal dari Jawa. Tapi budaya ini ternyata membekas dalam sikap saya setelah bekerja. Seperti misalnya setiap kali melaksanakan perjalanan dinas, saya hanya mengambil uang PD (perjalanan dinas), semacam uang saku, sesuai yang saya gunakan selama perjalanan. Sisanya selalu saya kembalikan.

Hanya saja, masalahnya kantor tentunya tidak bisa menerima sisa uang PD tsb, karena tidak ada akun anggaran sebagai penerimaan tersebut. Jadi biasanya uang sisa tsb saya kumpulkan, dan saat ada staf saya yang berulang tahun atau ada syukuran, uang sisa tsb bisa digunakan untuk mentraktir seluruh staf di unit saya.

Sepertinya budaya ini bagus untuk tetap dilestarikan sejak masih kanak2, yaitu dibiasakan bertanggung jawab untuk memilih porsi makan masing2 dan bertanggung jawab untuk menghabiskannya.

Selamat beristirahat 🙂

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.