Bulan Agustus, bulan di mana mahasiswa baru sedang memasuki tahapan untuk diterima sebagai mahasiswa di kampus yg disebut MOS (Masa Orientasi Studi).
Wait! Tahapan untuk diterima sebagai mahasiswa? bukannya sudah diterima ya?
Oh… itu mudah, ganti saja namanya dengan “calon mahasiswa baru”, toh nanti baru disahkan sebagai mahasiswa saat sidang senat terbuka setelah masa MOS selesai.
Jadi kalau nda ikutan MOS tidak bisa disahkan sebagai mahasiswa baru?
Sayangnya belum pernah ada yg berani untuk mengambil kemungkinan “emang kalau nda ikutan MOS, berani gitu nda menerima saya sebagai mahasiswa baru?” Semuanya pasrah dibentak, disuruh pake asesori aneh, menjalankan hukuman fisik.
Dulu kita memberi nama “plonco” untuk kegiatan ini, bahkan tidak jarang dilakukan di luar kampus dan dilakukan bertahap, mulai dari kampus, turun ke jurusan, lalu dilanjutkan oleh himpunan, turun lagi oleh unit kegiatan mahasiswa.
plon.co
(n) calon mahasiswa yang sedang mengikuti acara kegiatan pengenalan kampus
Itu adalah definisi plonco menurut KBBI (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/plonco). Nda ada aspek teriak, hukuman (push-up, squat jump), pake pakaian atau asesori yg aneh2, dan juga nda ada tugas yg aneh2. Hanya pengenalan kampus.
Tapi kalau ada MOS (masa orientasi studi) atau MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) yg ada teriak dan hukuman, apakah itu berarti kampusnya yg sedang dikenalkan ke mahasiswa baru memang spt itu?
Nda kebayang kalau para panitia yg teriak2 tsb diperlakukan sama saat mereka sidang skripsi, apakah mereka akan mau menerima alasan “biar nda cengeng” dan “biar kuat menghadapi kenyataan hidup” ?
Saat kuliah di luar, MOS isinya adalah pengenalan kampus. Dibagi ke dalam grup2 kecil sekitar 10 orang, di-assign ke 1 orang senior, lalu diajak keliling, memperkenalkan kehidupan kampus. Dimana laboratorium dan gimana cara makai laboratorium. Dimana perpus dan gimana caranya pinjam buku di perpus. Dimana student center dan gimana caranya gabung ke salah satu unit mahasiswa.
Mudah2an kedepannya tidak ada lagi budaya premanisme yg sudah menjadi legacy selama puluhan tahun ini 🙂