• About Author
  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Algoritma dan Pemrograman
    • Boolean Algebra
    • Microprocessor and Arduino
    • Network Security
    • New Generation Network
    • Software-defined Network
  • Membangun Server dengan FreeBSD
  • Programming Sector
  • Sosialita
  • Survival Guide

kn-OWL-edge

~ knowledge is power and weapon

kn-OWL-edge

Tag Archives: peta aplikasi

Memetakan Aplikasi

22 Rabu Mar 2017

Posted by bogi in Materi Ajar, Seputar IT

≈ 1 Komentar

Tag

Application Framework, Business Process Framework, Frameworx, peta aplikasi, TM Forum

Departemen IT anda punya banyak (sekali) aplikasi?
Bingung punya Service Desk (Help Desk) tapi kerjanya hanya reset password?
Terlalu banyak request dari unit lain untuk bikin aplikasi?
Requirement untuk aplikasi selalu nambah terus?

Saatnya untuk mengubah paradigma dari “IT Support” menjadi “IT Driven”

Terlalu banyak aplikasi, apalagi aplikasi2 tsb nda saling nyambung (berdiri sendiri2), memang bisa bikin orang IT pusing kepala  🙂

Cara yg tepat untuk mulai mengurangi beban kehidupan tsb bisa dilakukan sesuai arahan dari TM Forum yang menerbitkan Frameworx. Salah satu komponen di dalam Frameworx adalah Application Framework, yang sangat bermanfaat untuk dipakai jadi peta aplikasi.

Sebentar, apa itu peta aplikasi?
Peta aplikasi digunakan untuk menjawab 3 pertanyaan:

  1. Jika kita punya suatu aplikasi, di domain mana posisi aplikasi tsb?
  2. Seperti apa konstelasi (hubungan) antar aplikasi2 kita?
  3. Apakah kita sudah memiliki semua aplikasi yg dibutuhkan?

Dengan menggunakan peta aplikasi, kita bisa memetakan suatu aplikasi dan kemudian mengetahui apakah aplikasi tsb overdosis (kebanyakan fungsi), underdosis (kekurangan fungsi), ataukah sudah sesuai dosis  🙂

Presentasi tentang peta aplikasi bisa diunduh di sini:

IT Foundation – Application Map

Menggabungkan aplikasi2 dalam suatu framework

02 Kamis Mar 2017

Posted by bogi in Seputar IT, sosialita

≈ Tinggalkan komentar

Tag

BUMN bersih, framework aplikasi, integrasi aplikasi, peta aplikasi, roadmap aplikasi

Kamis, 2 Maret 2017

Hari ini berkesempatan mengunjungi salah satu BUMN di Jakarta. Mereka memiliki kendala dalam aplikasi operasional, bukan karena minimnya aplikasi tapi justru jumlah aplikasi yang ada telah mencapai ratusan (wow!). Hal ini membuat bagian IT menjadi sibuk hanya untuk mengurusi ratusan aplikasi2 tsb. Jelas saja bingung, lha jumlah personil IT-nya hanya ada belasan sementara aplikasinya mencapai lebih dari 200! Dan yg membuat lebih rumit lagi, aplikasi2 tsb berdiri sendiri2 tidak ada kesamaan data, misalnya seorang pegawai login ke aplikasi X dgn user “abc” tapi login ke aplikasi Y dgn user “def”.

Fiuuhhh…… sruput teh dulu…..

Ada beberapa hal yg dikeluhkan oleh bagian IT:

  1. Dari aplikasi operasional yg berjumlah lebih dari 200 itu, hampir semuanya dikembangkan oleh unit2 di daerah tanpa kordinasi dgn pusat
  2. Hampir semua aplikasi dikembangkan oleh pihak ketiga yg seringkali tidak mau membagi source code-nya, sehingga setiap pengembangan harus dilakukan oleh vendor yg sama berulang2
  3. Tidak adanya perencanaan roadmap aplikasi sehingga aplikasi2 saling tumpang tindih tanpa standarisasi dan tanpa perencanaan

Dari keluhan2 tsb, bagian IT meminta arahan, bagaimana caranya mengurangi “kesibukan” operasional mereka dan mulai menata aplikasi2 menjadi lebih fokus.

Saran saya untuk mengatasi hal tsb:

  1. Tentukan framework standar yg ingin digunakan, terutama framework yg memberikan arahan terkait peta aplikasi. Untuk dunia telekomunikasi, framework yg bisa digunakan adalah TAM dari tmforum.org. TAM atau dulu sering dianggap sbg singkatan dari Telecommunication Application Map (sekarang diklaim sudah terbuka untuk semua bisnis jasa, tidak hanya telekomunikasi saja) memberikan arahan untuk menjawab 3 hal:
    1. dimana posisi suatu layanan aplikasi ?
    2. seperti apa konstelasi layanan aplikasi ?
    3. apakah layanan aplikasi kami telah komplit dan memenuhi semua aspek ?
  2. Setelah ditentukan frameworknya, selanjutnya ada 2 jalur yg bisa diambil:
    1. jalur cepat: membangun aplikasi yg sesuai dgn framework dan semua aplikasi eksisting dihapus. Hal ini lebih mudah dari aspek pembangunan tapi akan sulit dalam melakukan sosialisasi (change management)
    2. jalur lambat: mengevaluasi seluruh aplikasi yg ada, lalu memetakan setiap aplikasi ke dalam framework, lalu menentukan:
      1. aplikasi mana yg akan menjadi pusat data (masterdata)
      2. aplikasi mana yg bisa dikembangkan kemampuannya
      3. aplikasi mana yg harus dikurangi kemampuannya
      4. aplikasi mana yg harus dihapus
      5. aplikasi mana yg harus dibuat dari nol
  3. jika jalur lambat yg dipilih, maka akan ada 3 fase:
    1. fase pengembangan, dimana kemampuan yg terdapat pada framework namun belum ada aplikasinya, maka aplikasinya akan dibangun dari nol, atau aplikasi yg sudah ada tapi perlu dikembangkan untuk mencakup lebih banyak kemampuan. Selama proses pengembangan, aplikasi yg sudah ada tapi tidak dikembangkan atau akan dihapus akan diintegrasikan dgn aplikasi utama yg sedang dikembangkan, untuk tujuan kesamaan data
    2. fase paralel run, dimana aplikasi utama dan aplikasi lain (yg akan dihapus) berjalan bersama, sembari dilakukan sosialisasi kepada user untuk bisa berpindah ke aplikasi utama
    3. fase go live, dimana aplikasi lain dihapus dan hanya aplikasi utama yg berjalan.
  4. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah point 2.2.1 di atas, yaitu pentingnya 1 masterdata untuk membangun Single ID (hanya ada 1 login untuk semua aplikasi) dan kemudian bisa ditingkatkan menjadi Single Sign On (SSO) yg berarti login di 1 aplikasi maka user tidak perlu lagi menginputkan login di aplikasi lainnya

Mumet? sruput teh dulu dan biarkan konsultan yg bekerja  🙂

Berlangganan

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Arsip

  • Januari 2023
  • Februari 2022
  • Juli 2021
  • Mei 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • Juni 2020
  • April 2020
  • Februari 2020
  • Oktober 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • Agustus 2018
  • Juni 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • November 2012
  • Maret 2012
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • Agustus 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011

Kategori

  • Dharma
  • Materi Ajar
    • Artificial Intelligence
    • IT audit
    • microprocessor
    • Multimedia System
  • Seputar IT
    • FreeBSD
    • OSS
  • sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

Meta

  • Daftar
  • Masuk

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • kn-OWL-edge
    • Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • kn-OWL-edge
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini