FreeBSD merupakan turunan langsung (cucu) dari UNIX, dikembangkan langsung oleh The FreeBSD Project (http://www.freebsd.org) dibawah The FreeBSD Foundation (http://www.freebsdfoundation.org). Saat ini FreeBSD telah berkembang ke release 8 (release terbaru keluar rata2 setiap 7-8 bulan)

Ada beberapa pertimbangan mengapa menggunakan FreeBSD 8:

  1. dibanding Microsoft Windows Server, FreeBSD free, lebih secure, lebih stabil, lebih mudah dikonfigurasi, dan respon lebih cepat karena hanya berbasis teks
  2. dibanding Linux, FreeBSD saat ini cenderung lebih stabil dan responsif karena hanya ada 1 distribusi (hanya 1 organisasi yg berhak mengeluarkan update dari FreeBSD)
  3. semua aplikasi menggunakan source code (tar.gz) sehingga untuk menggunakannya akan dilakukan melalui metode Compile (bukan Install) sehingga hasilnya akan lebih cepat dan ringan.
  4. dibanding release FreeBSD sebelumnya, FreeeBSD 8 memiliki kelebihan :
  • IPFW2 untuk traffic shaper dan layer 1 filtering (berdasarkan MAC Address)
  • lebih reliable, lebih stabil, lebih mudah dikonfigurasi, dan lebih banyak support pada sistem hardware yg terbaru
  • FreeBSD 8 telah mengadopsi ZFS (Z File System) yang telah lama dikenal dan digunakan oleh platform Solaris

File System di FreeBSD

Microsoft Windows FreeBSD
Kode IDE vs. SCSI Tidak dibedakan “ad” untuk IDE/SATA
“da” untuk SCSI/USB-Disk
Pembagian pertama drive slice
Pembagian kedua folder partisi
Pembagian ketiga mount point

Informasi ‘C:’ di MS Windows hanya menjelaskan ‘drive’ tanpa bisa diketahui jenis interface Hard Disknya (IDE/SATA/SCSI/USB-Disk).

Sementara informasi ‘ad0s1a’ di FreeBSD dapat menjelaskan :

  • ‘ad’ : jenis interface Hard Disk adalah IDE atau SATA
  • ‘ad0’ : terhubung pada Primary Master atau SATA-0
  • ‘s1’ : menjelaskan ini adalah slice (potongan) ke-1
  • ‘s1a’ : menjelaskan ini adalah partisi ke-1 dari slice ke-1

Untuk memudahkan upgrading ke versi FreeBSD yg lebih baru, sebaiknya mountpoint yang isinya akan tetap terpakai diletakkan di hard disk terpisah, contoh /var/mail untuk mail server dan /webcache untuk proxy server.

Folder-folder (mount point) standar yang ada di FreeBSD :
/                   : root directory
/etc              : berisi file2 konfigurasi system
/usr/bin      : file2 executable bawaan FreeBSD
/usr/sbin    : file2 executable bawaan FreeBSD (dari 3rd party)
/usr/etc/rc.d               : aplikasi bawaan FreeBSD yg dijalankan setiap boot time
/usr/home  : home directory dari setiap user
/usr/ports  : aplikasi 3rd party yg bisa diinstall, dibagi per kategori
/usr/ports/distfiles    : file2 installer dari suatu port
/usr/local    : folder untuk hasil instalasi port
/usr/local/bin             : file2 executable yg berasal dari hasil instalasi port
/usr/local/etc             : berisi file2 konfigurasi port yg sudah di-install
/usr/local/etc/rc.d    : aplikasi 3rd party yg dijalankan setiap boot time
/var/log                       : folder untuk menyimpan log file
/var/mail    : folder untuk menyimpan email user

Untuk /usr/etc/rc.d dan /usr/local/etc/rc.d, aplikasi akan dijalankan jika pada /etc/rc.conf di-enable. Contoh isi /etc/rc.conf :

#  cat /etc/rc.conf
usbd_enable = “YES”                 (untuk mengaktifkan USB daemon)
sshd_enable = “YES”                  (untuk mengaktifkan SSH daemon)
moused_enable = “YES”            (untuk mengaktifkan mouse daemon)
firewall_enable = “YES”             (untuk mengaktifkan firewall)
apache2_enable = “YES”           (untuk mengaktifkan web service Apache2)
apache2ssl_enable = “YES”       (untuk mengaktifkan SSL untuk Apache2)
mysql_enable = “YES”                (untuk mengaktifkan database MySQL)
squid_enable = “YES”                 (untuk mengaktifkan proxy Squid)
sendmail_enable = “NONE”       (untuk menonaktifkan MTA Sendmail)
snmpd_enable = “YES”               (mengaktifkan SNMP)

Overall : FreeBSD recommended sebagai platform server, namun tidak sebagai client

[download document]
[back to FreeBSD page]